5 Kesalahan Membersihkan Kotoran Telinga

Banyak orang keliru untuk membersihkan telinga sembarangan seperti misalnya menggunakan cotton bud.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 28 Mar 2016, 14:30 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2016, 14:30 WIB
kotoran telinga
Banyak orang keliru untuk membersihkan telinga sembarangan seperti misalnya menggunakan cotton bud.

Liputan6.com, Jakarta Tak banyak yang tahu, kotoran telinga sebenarnya berguna untuk melindungi bakteri pada gendang telinga. Sayangnya, banyak orang keliru untuk membersihkan telinga sembarangan seperti misalnya menggunakan cotton bud.

Asisten Klinis, Professor of Otolaryngology di Icahn School of Medicine at Mount Sinai, New York City, Boris Chernobilsky, MD mengatakan, gendang telinga dan tulang kecil di dalam telinga yang disebut ossicles sangat mudah rusak. Bahkan untuk memperbaikinya perlu proses pembedahan.

"Dalam kasus terburuk, kerusakan ossicles dapat mengakibatkan kebocoran cairan telinga bagian dalam. Hal ini mengakibatkan vertigo parah dan kehilangan pendengaran permanen," kata Boris, seperti dimuat Times, Senin (28/3/2016).

Begitupun dengan kulit saluran telinga yang ultra tipis dan mudah terluka. "Jika kulit rusak, maka berisiko infeksi dan menyebabkan telinga sakit," ujar Boris.

Berikut ini ada beberapa kesalahan saat membersihkan telinga yang mungkin masih Anda lakukan dan memicu gangguan pendengaran. Apa saja? berikut ulasannya:

1. Membersihkan secara teratur

Anda benar-benar tidak perlu membersihkan telinga secara teratur. Menurut Boris, kotoran telinga dapat keluar dengan sendirinya saat rahang bergerak (bicara) dan ketika mengunyah.

"Kotoran telinga berwarna kekuningan, dikenal dengan cerumen, dapat melindungi kulit di saluran telinga dan mencegah telinga dari kemasukan air," katanya.

Jadi Boris mengatakan, kotoran telinga seperti halnya losion kulit alami karena cerumen juga memiliki sifat membunuh beberapa jenis bakteri dan mencegah pertumbuhan jamur. 

2. Memasukkan cotton bud

Cotton bud atau cotton swab tidak dapat dimasukkan ke telinga. Selain kaku, bentuknya yang tumpul dapat merusak kulit, gendang telinga, dan ossicles. Benda ini juga dapat mendorong kotoran telinga masuk lebih dalam dan menyebabkan impaksi. Satu lagi kerugiannya, ujung kapas dapat tersumbat di saluran telinga Anda. 

3. Memasukkan benda runcing

Meski banyak orang yang tahu bahayanya, tetap saja ada yang memasukkan benda runcing ke dalam telinga seperti kuku jari yang panjang, penjepit rambut, jarum jahit, kunci, dan lainnya.

4. Terapi ear candle

Praktek ini menggunakan kertas mengerucut dan asap lilin yang dimasukkan ke dalam telinga. Panasnya ap menciptakan efek vakum sehingga dapat membersihkan telinga. Nyatanya, Boris mengatakan, cara ini tidak efektif dan justru sangat berbahaya.

"Saya telah melihat perforasi gendang telinga dan luka bakar," tegasnya.

5. Mencuci telinga menggunakan syringe

Syringe biasanya dilakukan menggunakan alat suntikan dan disebut paling aman. Sayangnya, alat ini pun bisa membahayakan kesehatan telinga bila tidak kering benar.

Lantas, bagaimana cara aman membersihkan telinga?

Boris menuturkan, dokter spesialis telinga pertama-tama akan melihat seberapa banyak kotoran telinga mengganggu pendengaran. Setelah itu, dokter akan melunakkan kotoran dengan produk berbasis minyak sehingga kotoran dapat keluar.

Trik lain yang dapat Anda coba, miringkan kepala ke samping dan menaruh beberapa tetes minyak mineral di telinga. "Saya lebih suka menggunakan baby oil. Kemudian meletakkan kepala di sisi lain menggunakan alas bantal selama beberapa menit.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya