Liputan6.com, Jakarta Sedih, miris, dan timbul rasa kasihan begitu melihat potret kehidupan pengantin remaja usia 13 di Tiongkok hasil jepretan fotografer Muyi Xiao.
Muyi ingin memperlihatkan bahwa remaja di sana tidak main-main soal cinta. Meski baru pertama kali bertemu, kedua sejoli tak ragu membawa hubungan itu ke jenjang pernikahan padahal usia yang dianjurkan pemerintah Cina adalah 20 tahun untuk perempuan dan 22 tahun untuk laki-laki.
Baca Juga
Anda bisa melihat kehidupan pengantin remaja tersebut lewat gambar-gambar di bawah ini. Jie, salah satunya. Ia menjadi ibu muda di umur yang belum genap 17 tahun. Kala dinikahi Wen, 18 tahun, usianya masih 13. Mereka memutuskan menikah tiga hari setelah bertemu di festival musim semi. Jie ngotot untuk dipertemukan kedua orangtua Wen sebelum abege laki-laki itu menikahinya.
Â
Advertisement
Baca Juga
Mereka pun menikah. Jie hamil dan memilih berhenti sekolah karena harus fokus menjaga kesehatan janin di kandungan. Nasib yang sama juga dirasakan Jie dan Wen lainnya yang memilih menikah di usia yang seharusnya mereka pakai untuk belajar banyak hal.
Layaknya remaja, sekali pun sudah menikah, mereka masih harus bergantung pada orangtua kedua belah pihak. Jie harus rela tinggal di rumah orangtua Wen yang berada di puncak gunung di sebuah desa bernama Tangzibian. Sementara orangtua Wen bekerja cukup jauh dari kediaman mereka di propinsi Anhui. Wen dan Jie dikirimi uang setiap bulan.
Profesor Sosiologi dari Universitas Peking, Liu Neng, mengatakan, fenomena menikah di umur 13 tahun bisa terjadi karena sulitnya seorang laki-laki menemukan istri yang cocok. Mereka lalu mengikat perempuan yang mereka rasa klop, karena takut kehilangan akibat dirampas teman sendiri.
Liu Neng menambahkan, menikah di usia dini adalah norma budaya untuk anak-anak di daerah pedesaan yang belum banyak mengalami pubertas. Kini, Wen mulai merasa bosan.
Berikut foto-foto lengkapnya dikutip dari situs pribadi Muyi Xiao, dilansir Jumat (15/4/2016).
Â