Mensos: Kontrol dari Keluarga Ampuh Lawan Peredaran Narkoba

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, kontrol keluarga merupakan cara ampuh untuk melawan peredaran narkoba di Indonesia.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 17 Apr 2016, 09:00 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2016, 09:00 WIB
Mensos Khofifah Indar Parawansa
Mensos Khofifah Indar Parawansa (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, kontrol keluarga merupakan cara ampuh untuk melawan peredaran narkoba di Indonesia, termasuk peran dari organisasi seperti Muslimah Nahdlatul Ulama (NU).

“Apa pun profesi anak-anak kita dan di mana pun mereka berada kontrol keluarga  untuk mengawal mereka menjadi sangat penting, ujar Mensos pada kunjungan kerja ke Demak, Jawa Tengah, Sabtu (16/4/2016). 

Kontrol keluarga, kata Mensos, harus mencakup lahir dan batin untuk menolak godaan dari para pengedar narkoba, sehingga tidak sampai jatuh dalam bujuk rayu dan tipu daya mereka. 

“Bujuk rayu dan tipu daya pengedar narkoba, ini bisa vitamin, ini adalah pendorong semangat belajar atau ini untuk menambah lama dan khusuk berzikir, tapi nyatanya zat adiktif dan narkoba,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Health-Liputan6.com.

Bahaya peredaran narkoba di Indonesia merupakan musibah besar bagi generasi dan segenap warga bangsa. Oleh karena itu, peran dari para ibu dan keluarga menjadi bagian strategis untuk menolak berbagai bujuk rayu para pengedar narkoba tersebut.

“Kita mesti bergandengan tangan, termasuk peran dari para ibu dalam mengawal perubahan sikap dan attitude anggota keluarga yang dimulai dari keluarga, kemudian murid, jamaah, serta umat sekalian,” ungkapnya.

Pada tahun lalu, korban penyalahgunaan narkoba sebanyak 5,8 juta dengan korban tewas 40–50 dalam sehari. Juga, tidak kurang Rp 63 triliun uang rakyat dihabiskan untuk membeli ‘barang haram’ tersebut.

“Sangat memprihatinkan kondisi demikian, tak ada cara lain kecuali kita harus bergandengan tangan mengatasi dan melawan peredaran dan bahaya narkoba,” katanya.

Pada Hari Lahir (Harlah) Muslimah NU di Malang telah dideklarasikan laskar antinarkoba minimal 3 anggota di setiap ranting, dengan 32 juta anggota Muslimah NU bisa bergerak dan bergandengan tangan bersama elemen bangsa lainnya.

“Laskar antinarkoba Muslimah NU telah dideklarasikan dan dibentuk pada Harlah Muslimah NU di Malang, dan pada Mei ini sudah siap bergerak minimal 3 anggota di setiap ranting,” katanya. 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya