Liputan6.com, Amsterdam Kawasan tempat prostitusi di Amsterdam akan mempekerjakan robot seks pada 2050. Mereka akan menggeser keberadaan Pekerja Seks Komersial (PSK) yang telah memadati kawasan itu selama bertahun-tahun.
Ratusan perempuan berambut cokelat dan selalu berpakaian minim, bahkan tak jarang hanya mengenakan G-string dan lingerie telah lama memadati kawasan tempat pelacuran untuk menjajakan diri. Para PSK ini merupakan orang-orang yang telah menghidupkan laju keuangan pub Yub-Yum.
Bagi siapa saja yang mau merasakan kemolekan tubuh perempuan-perempuan itu, akan dikenakan biaya 10.000 USD (Rp 136 juta). Dengan uang sebesar itu, klien dapat memilih jenis pelayanan seksualnya. Sekadar pijat, menari bugil, atau berhubungan seks di tempat yang sangat mewah.
Advertisement
Namun, karena mereka semua berisiko mengidap penyakit infeksi menular seks (IMS), kemungkinan PSKÂ itu akan diganti dengan robot yang menyerupai manusia.
Futurologist Ian Yeoman dan seksolog Michelle Mars dari University of Wellington, tidak bisa membayangkan apa jadinya jika kawasan tempat prostitusi yang biasanya didominasi perempuan-perempuan cantik, berubah menjadi robot-robot yang keras dan kaku.
Dikutip dari Times of India, Rabu (1/6/2016), kedua ilmuwan memprediksi, kemungkinan yang terjadi pihak Yub-Yum akan menampilkan robot seks dari semua etnis, bentuk tubuh yang menawan, usia yang beragam, bahasa, dan fitur seks yang telah diatur sedemikian rupa.
Namun, langkah yang diambil Yub-Yum tentu sangat diharapkan banyak pihak. Bagaimana juga, mereka harus memikirkan dampak kesehatan orang-orang yang selalu mendatangi tempat yang penuh dengan PSKÂ itu.