Pakar Rambut Tak Sarankan Air Hangat untuk Keramas, Kenapa?

Hati-hati, penggunaan suhu air yang tidak pas saat keramas bisa membuat kulit kepala lebih beminyak.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 04 Jun 2016, 08:00 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2016, 08:00 WIB
Keramas
Banyak orang berpikir, keramas dengan air hangat bisa membuat rambut lebih bersih.

Liputan6.com, Jakarta Tidak masalah keramas setiap hari, terutama bagi Anda yang memiliki rambut berminyak dan menggunakan hijab. Namun Hati-hati, penggunaan suhu air yang tidak pas saat keramas bisa membuat kulit kepala lebih beminyak.

Seperti disampaikan seorang penata rambut di Urban Retreat-Harrods, Andrew Barton, saat keramas tidak dianjurkan menggunakan air hangat. 

"Banyak orang berpikir, keramas dengan air hangat bisa membuat rambut lebih bersih. Nyatanya, air hangat akan mengaktifkan kelenjar sebaceous yang mengeluarkan minyak dan dapat membuat rambut Anda lebih berminyak segera setelah dicuci," kata Barton, seperti dikutip Dailymail, Sabtu (4/6/2016).

Kemudian yang penting lagi, kata dia, semua orang harus berhati-hati saat keramas. Karena biasanya orang berpikir, menggosok keras secara menyeluruh akan membersihkan kulit kepala. Ini tidak bisa dibenarkan.

"Terlalu banyak tekanan pada kulit kepala akan mengakibatkan rambut mudah kusut dan mendorong sekresi minyak dari kelenjar sebaceous," ujarnya.

Dia menambahkan, agar kulit kepala dan rambut bersih, gunakan sampo untuk kulit kepala. Setelah itu bilas dan gunakan conditioner untuk mencegah kerusakan pada bagian ujung rambut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya