Hati-Hati, Penyakit Ini Mengintai Jika Pelihara Kura-Kura

Pejabat kesehatan AS menemukan kura-kura kecil sebagai penyebab 15 wabah salmonella di Amerika Serikat selama dekade terakhir.

oleh Gina Melani diperbarui 23 Jun 2016, 14:00 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2016, 14:00 WIB
Ternyata, Manusia dan Kura-kura Punya Nenek Moyang Sama
Kulit manusia dan cangkang kura-kura ternyata memiliki kesamaan gen. siapa yang menyangka?

Liputan6.com, Jakarta Banyak anak yang merasa gemas dengan hewan peliharaannya, bahkan sampai ada yang menciumnya. Hanya saja, Anda dan si kecil perlu berhati-hati sebelum menunjukkan kasih sayang pada hewan peliharaan melalui kontak fisik. Pejabat kesehatan AS menemukan kura-kura kecil sebagai penyebab 15 wabah salmonella di Amerika Serikat selama dekade terakhir. Setengah dari kasus terjadi pada anak dengan usia di bawah 10 tahun.

Perilaku tertentu yang cenderung menyebabkan infeksi, menurut peneliti dari Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, seperti mencium kura-kura, membiarkan mereka berkeliaran di dapur dan permukaan meja di mana makanan dan minuman disiapkan atau dikonsumsi, dan saat membersihkan area yang sudah dilewati kura-kura.

“Paparan dari hewan peliharaan kecil ini telah lama dikenal sebagai sumber salmonellosis terhadap manusia di Amerika Serikat dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat pun meningkat,” Kata Stacey Bosch, pemimpin peneliti dari CDC.

“Reptil kecil ini mudah diperoleh melalui beberapa tempat dan terus menjadi sumber utama salmonellosis pada anak-anak,” lanjutnya.

“Pencegahannya akan membutuhkan pendekatan komprehensif yang melibatkan manusia, hewan, dan kesehatan lingkungan,” kata para peneliti dalam sebuah berita. Laporan ini diterbitkan dalam edisi Juli Emerging Infectious Diseases.

Sebelum adanya larangan tersebut, penyakit salmonella akibat kontak dengan kura-kura menjangkiti sekitar 280.000 orang setiap tahun, menurut CDC. Namun dalam penelitian terbaru, Maroya Walters, seorang ahli epidemiologi dengan CDC, mengatakan, “Anda tidak harus memegang kura-kura atau menyentuh akuarium atau air untuk tertular penyakit. Kontaminasi silang dari permukaan dapat menyebabkan penyakit juga.”

Gejala salmonella di antaranya diare, demam dan kram perut antara 12-72 jam setelah terinfeksi. Penyakit ini biasanya berlangsung 4-7 hari, dan kebanyakan orang sembuh tanpa pengobatan, ungkap CDC. Tapi pada kasus yang berat, rawat inap mungkin diperlukan.

Infeksi salmonella dapat ditularkan melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya. Dalam kasus tersebut, salmonella dapat berakibat fatal tanpa pengobatan antibiotik, ungkap CDC.

“Orang tua, bayi, wanita hamil dan orang-orang dengan sistem kekebalan yang terganggu akan memperburuk kondisi,” lanjutnya, seperti dilansir dari laman Medicinenet, Kamis (23/6/2016).

“Semua kura-kura dapat dikatakan sebagai pembawa dan pengirim salmonella pada kulit dan cangkang mereka,” kata Walters.

Kura-kura dan reptil lainnya tidak harus disimpan di rumah atau sekolah atau fasilitas lain yang terdapat anak-anak di bawah 5 tahun,” lanjutnya.

“Di rumah dengan anak-anak yang memiliki orang yang lebih tua atau di mana orang memilih untuk memelihara reptil, penting untuk mencuci tangan setelah memegang kura-kura atau lingkungan mereka atau area di mana mereka berkeliaran,” tutup Walter.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya