Lebih Sehat Mana, Tomat atau Semangka?

Tomat atau semangka memang kaya akan nutrisi, termasuk vitamin A dan C, vitamin B dan potasium.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 04 Jul 2016, 16:00 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2016, 16:00 WIB
tomat atau semangka
tomat atau semangka

Liputan6.com, Jakarta Tomat atau semangka memang kaya akan nutrisi, termasuk vitamin A dan C, vitamin B dan potasium. Terlebih, keduanya mengandung lycopene, pigmen antioksidan yang memberikan warna merah yang diklaim melindungi berbagai jenis kanker.

Beberapa studi menunjukkan, lycopene mungkin memiliki manfaat kardiovaskular, termasuk penurunan risiko stroke, dan menurunkan tekanan darah.

"Anda bisa mendapatkan manfaat lycopene dari tomat, terutama buah ini dimasak dan direbus. Tetapi secara segar, Anda bisa medapatkan manfaat lycopene lebih baik dari semangka," kata Prof Penelope Perkins-Veazie di North Carolina State University yang telah mempelajari lycopene.

Semangka merah, kata dia, memiliki lebih banyak lycopene dari varietas semangka lainnya. Dan semangka tanpa biji cenderung lebih baik.

"Lycopene dari semangka mudah diserap ke dalam tubuh. Dalam satu studi kecil, peneliti memberikan jus tomat dan semangka. Mereka menemukan dua kelompok memiliki tingkat darah yang sama lycopene," ujar Perkins, seperti dikutip New York Times, Senin (4/7/2016).

Yang menarik, meskipun semangka tidak memiliki banyak serat seperti buah-buahan dan sayuran lainnya, namun buah ini bebas lemak, mengandung banyak air dan rendah kalori--dengan sekitar 45 kalori dalam satu potong.

Banyak orang juga khawatir tentang jumlah gula dalam semangka, tapi menurut Perkins, ada sedikit kesalahpahaman. Kandungan gula pada semangka sebenarnya lebih rendah daripada beberapa buah lainnya.

Seorang ahli diet terdaftar dan juru bicara Academy of nutrisi dan Diet, Jennifer McDaniel, mengatakan, satu potong semangka memiliki sekitar sembilan gram gula. Dibanding pisang ukuran sedang, mengandung 14 sampai 15 gram gula--seperti halnya secangkir blueberry.

Semangka juga kerap disebut memiliki indeks glikemik tinggi. Padahal kandungan air yang tinggi membuatnya memiliki glikemik rendah, yang berarti tidak menaikkan kadar gula darah dengan cepat dalam jumlah biasanya dimakan.

Jadi, masih ragu konsumsi semangka?

 

 

Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya