E-Warung Siap Uji Coba di Jawa Timur

Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, telah bekerja sama dengan bank untuk membuka E-warung di kampung dan gang kecil.

oleh Meiristica Nurul diperbarui 21 Jul 2016, 14:30 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2016, 14:30 WIB
20160628-Mensos-Khofifah-Indar-Parawansa
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, telah memutuskan untuk mengubah format subsidi pangan menjadi program bantuan pangan. Bekerja sama dengan Bank Negara Indonesia (BNI), Mensos membuka warung yang terhubung dengan internet atau disebut E-warung. Serunya, E-warung ini berada di kampung serta gang-gang kecil.

"Karena terhubung dengan internet, maka disediakan fasilitas EDC dari BNI, sehingga bisa menerima uang lewat kartu debit, juga dari kartu masing-masing bank, tapi untuk pertama diisi BNI," ucap Khofifah Indar Parawansa, melalui rilis yang diterima Liputan6.com, Kamis (21/7/2016).

E-warung ini akan diujicoba pada tiga titik, yaitu dua di Kota Malang dan satu di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada bulan berikutnya. Adanya E-warung ini akan memudahkan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan pangan, seperti rastra, dan PKH, dan daerah-daerah yang bisa dijangkau Bulog dan RNI. Setelahnya, akan diperluas di 300 titik. 

Dengan adanya E-warung secara signifikan mampu menekan harga sehingga lebih kompetitif dibanding dengan di pasaran. "Jelas harganya berbeda jauh dibandingkan dengan membeli produk di luar E-warung. Tentunya, telah disiapkan antisipasi agar tidak terjadi aksi borong," katanya.

Pada Agustus 2016 nanti targetnya sistem IT sudah diujicoba di beberapa titik untuk bekerja. Baik melalui kartu sim maupun web, sehingga warga dengan mudah menggunakan fasilitas tersebut. 

"Pencairan PKH nontunai sudah berjalan dengan BTN. Sedangkan, untuk program kartu menunggu presisi dari masing-masing IT apa dengan simcard yang terlebih dulu harus memasukkan dalam handphone. Lalu bagaimana dengan warga yang tak memiliki handphone?” tuturnya.

Selain itu, bisa menggunakan alat sehingga hanya perlu discan saja. Format T-cash lebih sederhana daripada simcard, hanya cukup ditempel di mana saja bisa.

"Pengembangan berikutnya akan lebih holistik, seperti bantuan LPG 3 kg, KIP dari Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Semuanya bisa bertransaksi dengan kartu yang disebut Kartu Bisa," kata Khofifah Indar Parawansa.

 

 

 

 

 

 



POPULER

Berita Terkini Selengkapnya