Liputan6.com, Jakarta Meski masih merasakan duka atas kepergian anak keduanya di usia 10 bulan pada Oktober 2015, Demi Frandsen tetap berupaya memberi manfaat bagi bayi-bayi dari keluarga lain. Wanita asal Omaha, Nebraska, Amerika Serikat, ini menjadi pendonor ASI terbanyak di Children's Hospital and Medical Center.
Putra Demi, Leo, lahir prematur dua bulan lebih awal dari waktu yang ditentukan. Bayi itu didiagnosis menderita gastroschisis, kelainan langka yang menyebabkan tak ada kulit yang menutupi organ dalam perutnya yang terbuka. Karenanya, bayi mungil itu menghabiskan hidupnya di NICU Children's Hospital and Medical Center Omaha.
Baca Juga
Sebagai ibu, hati Demi begitu teriris melihat kondisi putranya. Tapi dia yakin bisa memberi yang terbaik baik bagi Leo dengan tetap berusaha menyusuinya. Karena kondisi Leo tidak memungkinkan untuk menyusu langsung, Demi dengan sabar mengoleskan cotton bud yang telah dicelup ke dalam ASI-nya ke mulut sang bayi. Begitulah cara Leo menyusu.
Advertisement
Leo memang tidak bisa mengonsumsi banyak ASI, tapi Demi tetap bangun di malam hari dan memompa ASI-nya setiap tiga jam sekali. Dia mendonasikan kelebihan ASI itu pada Children's Hospital. Ternyata jumlah sumbangan ASI terbanyak berasal dari Demi.
"Sumbangan ASI-ku mencapai 17.503 ons atau 131 galon. Pada dasarnya aku seperti lorong susu," ujar Demi, dikutip dari laman Pjmedia, Kamis (11/8/2016).
Tammi Martin, konsultan laktasi dari Children's Hospital yang bekerja sama dengan Demi saat Leo di rumah sakit mengatakan, "Dengan semua yang dialaminya, Demi ingin memberi untuk bayi-bayi lainnya."
ASI dari Demi lantas dikirim ke bank susu Denver Milk Bank untuk disterilisasi dan dipasteurisasi. Beberapa dari ASI tersebut kemudian dikembalikan ke Children's Hospital untuk membantu bayi-bayi lainnya yang mengalami kekurangan berat badan, sakit, atau bayi yang ibunya tidak bisa menyusui.