OPINI: Hal yang Bisa Dilakukan Orangtua Cegah Vaksin Palsu

Masalah vaksin palsu semestinya tidak menghalangi orangtua untuk memvaksin anaknya.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Agu 2016, 18:30 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2016, 18:30 WIB
Opini dr. Eva
Opini dr. Eva (Liputan6.com/Trie yas)

Liputan6.com, Jakarta Beberapa waktu lalu kita disibukkan dan menjadi khawatir dengan adanya berita tentang vaksin palsu. Orangtua cemas anaknya mendapat vaksin palsu atau pun kecewa karena sudah mengeluarkan dana yang tidak sedikit, tapi mungkin tidak mendapatkan sesuai yang diharapkan

Apa dampaknya terhadap anak bila memang dia mendapat vaksin palsu

Reaksi awal yang terjadi dalam beberapa hari setelah pemberian vaksin palsu, bisa terjadi infeksi di lokasi penyuntikan yang disebabkan karena pembuatan vaksin yang tidak steril. Reaksi lain yang mungkin timbul dalam waktu tidak terlalu lama dari pemberian vaksin adalah reaksi alergi terhadap komponen dalam vaksin palsu

Namun, bisa juga tidak terjadi reaksi apa-apa karena komponen vaksin palsu yang disuntikkan berupa cairan infus dan atau vitamin dalam jumlah kecil

Dampak jangka panjang dari pemberian vaksin palsu adalah anak tidak terlindungi atau tidak memiliki antibodi terhadap penyakit-penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi seperti penyakit Campak, Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio, Hepatitis B, dan TBC

Apabila anak dicurigai mendapat vaksin palsu namun selama ini sehat, berarti anak masih terlindung karena adanya kekebalan golongan (herd immunity) di masyarakat, yang timbul karena ada anak-anak lain yang mendapat vaksin yang asli di lingkungan tempat tinggal anak tersebut

Lalu, apa yang perlu dilakukan orangtua yang khawatir anaknya mendapat vaksin palsu?

Vaksin palsu

Pertama-tama tentunya orangtua harus memastikan pada tempat layanan kesehatan di mana anak divaksin, apakah vaksin yang digunakan di dapat dari distributor resmi.

Selanjutnya, apabila orangtua ragu atau memang terbukti anak mendapat vaksin palsu, maka anak bisa diberikan imunisasi ulangan di fasilitas kesehatan pemerintah dengan jadwal pemberian yang sudah diatur oleh Kementerian Kesehatan dan Ikatan Dokter Anak Indonesia

Apakah berbahaya apabila ternyata anak sudah mendapat imunisasi dari vaksin yang asli namun mendapat imunisasi ulangan lagi? Tidak berbahaya, karena imunisasi ulang ini justru akan merangsang atau menaikkan kadar antibodi yang sudah ada dalam tubuh anak. Jadi tetap bermanfaat untuk anak

Masalah vaksin palsu ini semestinya tidak menghalangi orangtua untuk memvaksin anaknya. Walau bagaimana pun juga, imunisasi diperlukan anak untuk melindunginya dari beberapa penyakit berbahaya seperti disebutkan di atas

Namun, orangtua perlu memperhatikan beberapa hal sebelum anak divaksin. Di antaranya, pastikan tempat vaksinasi mendapatkan vaksin dari distributor resmi. Perhatikan nomor batch/lot dan tanggal kedaluwarsa dari vaksin yang digunakan, dan mintalah penjelasan dokter apa yang harus diperhatikan setelah pemberian vaksin

Apabila timbul demam, bengkak di bekas suntikan atau reaksi lainnya dalam waktu kurang dari 30 hari setelah pemberian vaksin, orangtua harus membawa kembali anaknya untuk dievaluasi oleh dokter. 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya