Liputan6.com, Brisbane - Melihat wajah Paige Gregory nampak biasa saja. Namun tidak dengan pekerjaannya. Sehari-hari Paige bekerja menjajalsex toy alias alat bantu seks di sebuah perusahaan online yang menjual perlengkapan seks asal Brisbane, Australia.
Paige bekerja di bagian uji coba produk dan kontrol kualitas lovehoney.com. Ia tak tahu berapa jumlah pasti sex toy yang sudah ia jajal.
Jika sex toy itu tidak memenuhi harapannya maupun penguji yang lain, produk tersebut tidak akan ada dijual di situs perusahaannya.
Advertisement
"Tugas utamaku adalah memastikan kualitas produk yang dijual adalah yang terbaik," kata Paige.
"Jika aku tidak senang dengan sex toy itu, aku tahu pasti pelanggan akan merasakan hal yang sama.
Seperti dikutip laman The Sun, Kamis (1/9/2016) sex toy yang baik, menurut Paige, harus memenuhi tiga kriteria. Pertama, kualitas. Kedua, aman. Ketiga, kedap air.
Awalnya saat ia melihat iklan ini di internet, ia merasa pekerjaan ini hanya lelucon. Namun ia kemudian menjajalnya sebagai pekerja paruh waktu. Hingga akhirnya pekerja penuh waktu di situs sex toy yang baru saja diluncurkan di Australia ini.
Sebelum bekerja di perusahaan ini Paige bahwa pekerjaannya ini jauh berbeda dengan studinya saat kuliah di bidang bisnis manajemen. Tapi ketika keluarga mendukung pekerjaannya sekarang, ia semangat. Bahkan sang nenek pun menanyakan banyak hal tentang pekerjaannya ini.
Pekerjaannya bukan hanya menjajal dildo, tapi juga membantu pelanggan menemukan sex toy yang tepat bagi mereka. Salah satu kebahagiaan dari pekerjaannya adalah bisa membatu meningkatkan kenikmatan bercinta pengguna sex toy.
Paige pun ingin mengubah pandangan buruk orang tentang alat bantu seks ini."Sex toys masih tabu. Masih banyak orang yang mengaitkannya dengan pornografi padahal sex toys lebih dari itu," katanya.