Liputan6.com, Jakarta Berhati-hatilah dalam mengonsumsi makanan seperti sayuran dan buah-buahan. Meski kedua jenis makanan tersebut menyehatkan, terkadang ada situasi di mana mereka bisa berubah menjadi makanan yang beracun.
Misalnya, saat menyimpan kentang dalam waktu cukup lama, tumbuh tunas lain di kentang tersebut. Kebanyakan orang akan memotong tunas itu dan tetap menggunakan bagian kentang yang tersisa. Padahal, kondisi ini tidak sehat dan berpotensi mengandung racun.
Di bawah ini adalah beberapa jenis makanan yang berpotensi mengandung racun seperti dilansir laman Boldsky, Minggu (4/9/2016):
Advertisement
1. Kentang
Jika kentang berubah warna menjadi hijau, ini pertanda kentang tersebut telah mengandung racun yang dikenal dengan nama glycoalkaloid. Kentang mengembangkan racun tertentu di dalamnya untuk mengusir predator. Racun pada kentang akan menyebabkan diare dan muntah-muntah.
2. Almond
Beberapa kacang almond terkadang terasa pahit. Pahit tersebut merupakan pertanda adanya racun dalam almond yang kemungkinan besar mengandung sianida. Beberapa penelitian mengklaim bahwa makan almond pahit bisa mengakibatkan kematian.
3. Ceri
Buah ceri aman untuk dimakan, tapi tidak benihnya. Karena, benih ceri mengandung hidrogen sianida yang berbahaya bagi tubuh.
4. Tomat
Hindari konsumsi batang dan daun tomat karena mengandung racun glycoalkaloid. Jadi, jika ingin konsumsi tomat, potong batang dan daunnya sebelum disantap.
5. Singkong
Makanan pengganti nasi ini mengandung sianida. Jika tidak direndam, kering atau dimasak tidak tepat, singkong bisa mengganggu kesehatan Anda secara drastis.
6. Kacang lima
Kacang lima atau kacang kratok yang berbiji besar mengandung sianida. Sebaiknya, masak terlebih dulu sebelum dikonsumsi.
7. Jamur
Tidak semua jamur sehat. Beberapa jenis jamur memang mengandung racun. Lebih baik konsultasikan kepada ahli gizi jika ingin konsumsi jenis jamur yang tidak biasa dimakan.
(Aluna Swara)