Pentingnya Orangtua Tidur Satu Kamar dengan Bayi Baru Lahir

Meski satu kamar, bukan berarti satu tempat tidur. Ini penting guna mencegah sindrom kematian bayi mendadak (sudden infant death syndrome).

oleh Benedikta Desideria diperbarui 25 Okt 2016, 10:00 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2016, 10:00 WIB
Hebatnya Manfaat Sentuhan Kulit Antara Ibu dan Bayi Baru Lahir
Sentuhan kulit antara ibu dengan bayinya yang baru lahir dengan berat badan kurang bisa kurangi risiko kematian dini. (Foto: pulseheadlines.com)

Liputan6.com, New York- Di Indonesia, sudah lazim bila bayi baru lahir tidur di ruangan yang sama dengan orangtuanya. Ya, menurut studi bayi sebaiknya tidur di ruang yang sama dengan orangtua paling tidak selama enam bulan pertama di  kehidupannya. Hal ini amat penting guna mencegah sindrom kematian bayi mendadak (sudden infant death syndrome/SIDS).

Ini merupakan rekomendasi terbaru dari American Academy Pediatrics (AAP) agar orangtua segera mengetahui bila terjadi sesuatu pada bayi mereka. Meski satu ruangan, namun tidak di satu ranjang. Biarkan bayi baru lahir berada di boksnya sendiri.

Mengutip laman Time, Selasa (25/10/2016), AAP juga menyarankan agar orangtua menidurkan anaknya di permukaan yang rata. Hindari menempatkan aneka bantal maupun boneka, maupun mainan lembut karena bisa memicu terjadinya sindrom kematian bayi mendadak.

"Orangtua sebaiknya tidak menempatkan anak di sofa, kursi empuk baik saat sendiri maupun bersama orang lain. Permukaan yang empuk ini sangat berbahaya," kata profesor pediatri dari Universitas Virginia School of Medicine, Rachel Moon.

Kasus kematian bayi mendadak memiliki angka sekitar 3.500 kasus per tahun menurut CDC.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya