Cermati 6 Hal Ini Sebelum Cari Jodoh Lewat Aplikasi

Apa saja sebenarnya yang harus kita perhatikan sebelum mencari jodoh di aplikasi pencarian jodoh Tinder atau Setipe.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 25 Okt 2016, 14:00 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2016, 14:00 WIB
Perhatikan Ini Sebelum Cari Jodoh Lewat Aplikasi Pencarian Jodoh
Apa saja sebenarnya yang harus kita perhatikan sebelum mencari jodoh di aplikasi pencarian jodoh Tinder atau Setipe

Liputan6.com, Jakarta Aplikasi pencarian jodoh Tinder atau situs pencarian jodoh Setipe banyak digunakan individu modern untuk mencari tambatan hati. Ada yang sekadar mencari teman kencan atau benar-benar dipakai untuk mencari teman hidup yang siap diajak ke jenjang yang lebih serius, pernikahan.

Memang terkesan mudah sekali mendapatkan jodoh atau pasangan yang sesuai kriteria kita melalui aplikasi atau situs pencarian jodoh tersebut. Namun, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum memutuskan untuk menerima orang yang Anda kenal lewat Tinder maupun Setipe untuk menjadi pacar atau sebagai pasangan hidup selamanya.

Psikolog Klinis Pingkan Rumondor coba menjelaskan teori umum dalam memilih pasangan sebelum menjelaskan apa saja yang perlu kita perhatikan dalam memilih pasangan melalui Tinder atau Setipe.

Sebab, lanjut Pingkan, keputusan seseorang untuk menerima orang lain sebagai pacar atau pasangan hidup merupakan pengalaman yang sangat subjektif.

Namun, biasanya seseorang akan tertarik dengan calon pasangan seperti yang Pingkan sebutkan di bawah ini;

1. Memiliki latar belakang yang sama. Kesamaan yang dicari biasanya berupa; usia, ras, latar belakang etnis, status socio-ekonomi, pandangan politik, agama, kesamaan penampilan, dan kedekatan tempat tinggal.

"Kesamaan penampilan itu maksudnya sama-sama menjaga penampilan," kata Pingkan kepada Health Liputan6.com ditulis Selasa (25/10/2016)

2. Sesuai dengan gambaran mengenai "pasangan ideal" orang tersebut. Kriteria pasangan ideal ini, jelas Pingkan, bisa beda antar gender, usia, dan antar aman.

Kriteria pasangan ideal pada pria biasanya wanita berpenampilan menarik, sementara pada wanita pasangan ideal tidak melulu soal penampilan. Bisa jadi wanita mencari pria dewasa yang bisa mengayomi dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan kata lain, pria menilai ideal dari fisik sedangkan wanita dari kemapanan.

"Penelitian mahasiswa skripsi saya bernama Hasyyati pada tahun 2016 menemukan bahwa wanita usia lebih menyukai calon pasangan yang mudah bergaul. Sementara dewasa madya, 40 tahun ke atas, lebih menyukai calon pasangan dengan agama yang sama," ujar Pingkan.

3. Untung dan rugi dalam menjalin sebuah hubungan juga tak luput dari perhatian pria dan wanita saat memilih pasangan. Menjadi wajar apabila seseorang memilih pasangan yang lebih mapan, lebih dewasa, dan lebih cantik atau lebih ganteng karena bagi mereka itu menguntungkan.

4. Memiliki kedekatan emosional (intimacy) di mana mereka bisa saling berbagi kasih dan sayang. Berkomunikasi terbuka dan mendukung satu sama lain.

5. Memiliki gairah (passion) untuk bersama-sama dengan dirinya.

6. Memiliki komitmen untuk bersama-sama menjalin hubungan dan memutuskan untuk pacaran atau menikah.

Lebih lanjut Pingkan menjelaskan bahwa enam kriteria di atas, menurut Murstein Filter Theory, disebut sebagai proses. Sebab, pencarian jodoh atau pasangan harus diawali dengan siapa yang single/available di sekitar (fileds of eligible), siapa yang secara realistis akan menanggapi, pemilihan berdasarkan penampilan yang menarik, kesamaan nilai dan latar belakang, dan kecocokan (apakah punya nilai yang sama dan bisa diajak berkomunikasi).

"Proses selanjutnya mencoba menjalin hubungan sebelum memutuskan untuk menjalin hubungan serius menuju ke pernikahan," kata Pingkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya