Plus dan Minus 3 Pengobatan Keringat Berlebih

Apa saja pengobatan yang dapat dilakukan orang dengan keringat berlebih?

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 27 Jun 2017, 08:00 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2017, 08:00 WIB
Keringat berlebih
Apa saja pengobatan yang dapat dilakukan orang dengan keringat berlebih?

Liputan6.com, Jakarta Kondisi kulit orang yang mengalami hiperhidrosis atau keringat berlebih berbeda-beda. Karena itu, perlu dilakukan konsultasi agar orang dengan keringat berlebih mendapat pengobatan yang tepat.

Cara pertama yang biasa dokter lakukan untuk mengobati keringat berlebih adalah dengan memberikan anti-perspirant. Apabila pengobatan jenis ini tidak berhasil, orang dengan keringat berlebih itu dianjurkan melakukan pengobatan jenis lain.

Terdapat beberapa jenis pengobatan rekomendasi para dokter untuk mengobati keringat berlebih, tergantung pada jenis dan tempat munculnya keringat berlebih itu, seperti dikutip dari American Academy of Dermatology, Selasa (27/6/2017).

1. Iontophoresis

Dokter kulit akan merekomendasikan orang dengan keringat berlebih untuk menjalani terapi Iontophoresis. Pengobatan untuk bagian tangan, ketiak, dan kaki dengan cara diletakkan di bawah air yang kemudian dialiri arus listrik.

Tidak semua pasien mau melakukan terapi Iontophoresis karena tak kuat harus merasakan sensasi seperti kesemutan (akibat sengatan listrik) selama beberapa menit. Belum lagi dokter akan menyarankan untuk melakukan terapi ini sebanyak enam sampai 10 kali guna menutup kelenjar keringat penyebab keringat berlebih tersebut.

Pasien dengan keringat berlebih dianjurkan melakukan terapi ini di tempat praktik dokter langsung. Namun, di sesi-sesi berikutnya bisa dilakukan sendiri di rumah dengan membeli alat yang direkomendasikan dokter tersebut.

Efek samping yang kerap dirasakan pasien dengan keringat berlebih ketika melakukan terapi ini adalah kulit kering, kulit mengalami iritasi, dan rasa tidak nyaman selama pengobatan.

Botox dan Operasi

2. Suntik toksin botulinum (botox)

The Food and Drug Administration (FDA) telah menyetujui penyuntikan toksin botulinum ke ketiak orang dengan keringat berlebih. Sejumlah studi menunjukkan bahwa pengobatan ini efektif juga untuk area lain di tubuh. Termasuk untuk membantu wanita pascamenopause yang mengalami keringat berlebih di kepala.

Efek samping dari suntik toksin botulinum untuk pasien dengan keringat berlebih adalah kelemahan otot sementara yang dapat terjadi ketika suntikan ini didaratkan ke tangan.

3. Operasi

Jika semua pengobatan untuk keringat berlebih tidak berjalan maksimal, dokter akan menyarankan melakukan operasi. Operasi yang berfungsi mengangkat kelenjar keringat penyebab keringat berlebih di ketiak.

Seorang dokter kulit dapat menggunakan satu atau lebih teknik bedah berikut untuk mengangkat kelenjar keringat dari keringat seperti eksisi, sedot lemak, kuretase, dan operasi laser. Atau simpatektomi, operasi besar untuk melumpuhkan saraf tertentu penyebab keringat berlebih.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya