Harapan Rumah Sakit Pertamedika Sentul City di Ulang Tahun ke-3

Rumah Sakit Pertamedika Sentul City (RSPSC) berharap bisa seperti sejumlah rumah sakit kelas dunia

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 31 Okt 2016, 18:00 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2016, 18:00 WIB
RS Pertamedika Sentul Gandeng 2 RS Pendidikan untuk Cangkok Hati
RS Pertamedika Sentul City, Bogor, Jawa Barat, menggandeng RS Soetomo dan RS Sakit Hasan Sadikin (Bandung) untuk mencangkok hati bocah Hafid

Liputan6.com, Jakarta Rumah Sakit Pertamedika Sentul City (RSPSC) ingin mencontoh sejumlah rumah sakit kelas dunia yang meski terletak bukan di pusat kota tapi tetap "dicari" pasien karena memiliki kualitas jempolan.

"Misalnya saja Mayo Clinic. Rumah sakit ini letaknya bukan di down town tapi bisa menjadi world class. Yang membuat dia menjadi world class dan mendapat pengakuan internasional bukan karena aspek demografis dan geografis, tetapi bagaimana rumah sakit itu bisa menjadi icon sehingga bisa membangun trust," kata Direktur Utama RSPSC, DR Dany Amrul Ichdan SE Msc saat ditemui wartawan di kawasan Sentul, Jawa Barat, Senin (31/10/2016).

Keinginan ini Dany sampaikan di hadapan Komisaris Utama PT Pertamedika Sentul, Nurhadi Yudiyantho, Direktur RSPSC dr Kamelia Faisal MARS, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, dan Pemuka Agama Arifin Ilham pada perayaan HUT Rumah Sakit Pertamedika Sentul City yang ke-3.

Dani yang sempat melantunkan lagu bertema perjuangan (hari lahir RSPSC bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda) dan lagu lawas From this Moment bersama paduan suara RSPSC berharap mimpi tersebut dapat terwujud di tahun-tahun mendatang. Tidak hanya memberikan value untuk pasien tapi juga memberikan value keyakinan bagi pasar bahwa RSPSC memiliki ikon.

"Dengan kita menumbuhkan kepercayaan bahwa dokter-dokter kita adalah dokter-dokter worldclass, kita memiliki infrastruktur dan alat yang juga worldclass, maka pasien tidak perlu lagi terbang ke luar negeri," ujar Dani.

Menurut Dani pihak rumah sakit tidak perlu berkecil hati melihat banyak pasien lebih memilih ke luar negeri dibanding berobat di negeri sendiri. Lebih baik langsung perbaiki saja infrastruktur agar kepercayaan dari pasien tumbuh dengan sendirinya. Khususnya bagi pasien yang berasal dari kalangan menegah atas supaya lebih percaya dengan ikon-ikon Indonesia.

"RSPSC belajar bagaimana membentuk ikon di rumah sakit. Oleh karena itu, kita punya human capital. Yang mana dalam human capital itu kita menginvestasikan budget kita untuk mewujudkan ikon-ikon rumah sakit," kata Dani.

Akan ada banyak dokter di Rumah Sakit Pertamedika Sentul City yang akan disekolahkan sub-spesialis. Bagi yang sudah sub-spesialis, akan didorong untuk bisa menjadi "talent" bagi dunia kedokteran di Indonesia.

"Akan kita kirimkan mereka sekolah di luar negeri. Supaya begitu kembali ke Indonesia bisa menjadi ikon bagi Indonesia," kata Dani.

Dengan alasan ini, tak heran kalau rumah sakit milik BUMN ini lebih senang merekrut dokter-dokter muda. Terlepas dari kelemahan senioritas dan sebagainya.

"Tapi dokter muda itu akan kita didik integritas dan atitutnya sehingga layak menjadi ikon kita," kata Dani

Dani percaya dengan melakukan hal-hal seperti itu, lokasi bukan lagi menjadi isu utama. Orang akan datang ke Rumah Sakit Pertamedika Sentul karena memiliki pelayanan yang memadai. Pelayanan yang memang diinginkan oleh seluruh pasien.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya