Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 20 Kementerian dan lembaga terkait, mencanangkan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), hari ini.
Program ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya jumlah pasien penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes, jantung, dan hipertensi di rumah sakit. Penyakit katastropik bahkan kini tak lagi menyasar usia dewasa dan lansia melainkan usia produktif.
"Usia produktif mulai 25 tahun sampai 55 tahun yang terkena kondisi ini lebih banyak berasal dari potret keluarga masa kini khususnya di kota-kota besar," ujar Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dalam pembukaan acara Pencanangan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul, Selasa (15/11/2016).
Advertisement
Adanya fenomena ini dijadikan suatu terobosan baru untuk menanggulangi masalah kesehatan yang melanda masyarakat luas, khususnya melalui pendekatan keluarga.
Tujuan utama dari program ini ialah membangun kesadaran berperilaku hidup sehat pada masyarakat Indonesia dan membedakan program kali ini, Kemenkes tidak bekerja sendirian, tetapi bersama 20 kementerian lainnya.
"Program yang dikerjakan secara bersama-sama dengan 20 kementerian dan lembaga ke depan ini kami berharap bahwa bagaimana untuk mendorong kalangan masyarakat untuk hidup sehat. Jadi hidup sehat itu bukan berarti kalau sudah sakit kita berobat, tapi supaya kita ini bisa tetap sehat dan menjaga kesehatan," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Puan Maharani yang mewakili Presiden Joko Widodo di acara yang sama.
Melakukan pola hidup sehat bukan hanya dengan makan makanan sehat, seperti buah dan sayur, atau melakukan aktivitas fisik saja, kata Puan, tapi dengan menjaga kebersihan rumah dan cuci tangan sebelum makan.
"Hal ini yang harus dilakukan sehari-hari terutama di dalam keluarga dan dilakukan oleh para anak-anak. Saya berharap bukan hari ini saja kita semua melakukannya tapi bisa dilakukan secara rutin yang akan berdampak luar biasa pada keluarga kita dalam jangka panjang," tutup Puan.
Germas ini nantinya mencakup beberapa kegiatan seperti aktifitas fisik, mengonsumsi sayur dan buah, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, memeriksa kesehatan secara rutin, membersihkan lingkungan, dan menggunakan jamban.
Pada tahap awal, GERMAS secara nasional dimulai dengan berfokus pada tiga kegiatan, yaitu:
1) Melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari
2) Mengonsumsi buah dan sayur
3) Memeriksakan kesehatan secara rutin minimal 6 bulan sekali sebagai upaya deteksi dini penyakit.
"Tiga kegiatan tersebut dapat dimulai dari diri sendiri dan keluarga, dilakukan saat ini juga, dan tidak membutuhkan biaya yang besar”, tutur Menteri Kesehatan RI, NIla Farid Moeloek.
Menkes menegaskan, GERMAS diharapkan dapat membangkitkan rasa tanggung jawab bahwa sehat harus diawali dari diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
Pencanangan GERMAS menandai puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-52 yang jatuh pada 12 November 2016. Tahun ini, HKN mengusung tema “Indonesia Cinta Sehat” dengan sub tema “Masyarakat Hidup Sehat, Indonesia Kuat”.
Pencanangan yang dilaksanakan di Desa Tamanan, Kecamatan Banguntapan ini diawali dengan kegiatan senam bersama dan demo susi tangan oleh para siswa sekolah dasar. Selain itu, dimeriahkan bazaar sayur, buah dan ikan; pelayanan akupressur; pembagian bantuan secara simbolis serta makanan tambahan (PMT) di wilayah Puskesmas Banguntapan II, sebanyak 450 Kg PMT Ibu Hamil, 540 Kg PMT Balita, dan 1 Ton PMT Anak Sekolah.
Tidak hanya dicanangkan di Kabupaten Bantul, pencanangan GERMAS juga dilaksanakan di sembilan wilayah lainnya, yaitu: Kabupaten Bogor (Jawa Barat), Kabupaten Pandeglang (Banten), Kota Batam (Kepulauan Riau), Kota Jambi (Jambi), Surabaya (Jawa Timur), Madiun (Jawa Timur), Pare-pare (Sulawesi Selatan), Kabupaten Purbalingga (Jawa Tengah), Kabupaten Padang Pariaman (Sumatera Barat).