Liputan6.com, Jakarta Kualitas sperma yang buruk ternyata bisa berkaitan dengan masalah medis lainnya, menurut penelitian dari Stanford University School of Medicine.
Dalam studi tersebut, pria dengan kesehatan yang sangat buruk, lebih mungkin untuk memiliki jumlah sperma yang lebih rendah, mulai dari jumlahnya, konsentrasi, volume, dan gerakannya, jika dibandingkan dengan pria yang memiliki kesehatan yang lebih baik. Kelainan sperma tersebut juga dikaitkan dengan kondisi tertentu, seperti hipertensi, penyakit jantung, dan gangguan kulit.
Ditambah, semakin banyak masalah yang dimiliki pria dengan spermanya, maka semakin besar pula kemungkinan mereka mengalami masalah-masalah kesehatan tersebut.
Advertisement
Namun para peneliti masih tidak yakin, mengapa ketidaksuburan bisa menandakan masalah kesehatan lainnya, tetapi mereka percaya mungkin hal tersebut akibat kombinasi dari faktor hormonal, genetik, dan gaya hidup, seperti dilansir dari Menshealth, Kamis (24/11/2016).
“Testosteron misalnya, pria yang tidak subur sering memiliki kadar hormon testosteron yang lebih rendah. Ini bisa menjadi masalah, karena tingkat hormon testosteron yang rendah dapat merusak jantung, tulang, dan kesehatan otot,” kata penulis studi, Michael Eisenberg, MD.
Jadi jika gaya hidup seorang pria tidak aktif dan ia juga obesitas, kedua hal ini bisa menghambat kesuburannya. Namun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk menentukan apakah benar ketidaksuburan yang menyebabkan masalah kesehatan pada pria, apa justru sebaliknya.
“Untuk saat ini, jangan abaikan masalah ketidaksuburan Anda. Jika Anda dan pasangan mengalami kesulitan untuk memiliki anak, biarkan dokter untuk meneliti sperma Anda, dan mintalah untuk melakukan tes fisik menyeluruh," tutup Dr. Eisenberg.