Liputan6.com, Jakarta Komplikasi penyakit kardiovaskular (jantung) tengah mendera salah satu personel Project Pop, Muhammad Fachroni, yang akrab dipanggil Oon. Tak hanya masalah jantung saja, melainkan ia harus berjuang dengan riwayat penyakit lain berupa diabetes dan gagal ginjal.
Baca Juga
Advertisement
Awal mula terjadinya penyakit kardiovaskular berasal dari penyakit ginjal kronis. Berdasarkan laporan pada laman GP Online, Sabtu (7/1/2017), penyakit ginjal kronis termasuk penyakit umum yang diderita 10 persen dari populasi dunia. Penyebab terjadinya bisa karena penyakit ginjal kronis dari diabetes.
Risiko ini berpeluang terjadi, terutama pada orang yang menderita penyakit ginjal kronis usia 25 tahun daripada orang yang berusia 85 tahun. Bahkan setelah orang melakukan transplantasi ginjal, pasien muda tetap ada berisiko tinggi karena fungsi ginjal tidak akan sepenuhnya pulih.
Hal ini diakibatkan kontrol tekanan darah dan fungsi ginjal yang tidak normal. Disfungsi berasal dari sistem renin-angiotensin-aldosteron (mekanisme hormon yang mengatur tekanan darah).
Dalam proses yang lebih lanjut akan mengarah ke hipertensi melalui vasokonstriksi (penyempitan pembuluh darah), retensi air (respons tubuh terhadap perubahan hormon) dan gangguan elektrolit gangguan seperti natrium dan fosfat.
Kematian pasien tinggi
Kematian pasien tinggi
Kematian pasien cenderung tinggi karena komplikasi penyakit kardiovaskular bukan penyakit ginjal kronis. Umumnya terjadi berupa kematian mendadak, seperti aritmia latal (gangguan jantung berdetak tak menentu) atau gagal jantung progresif.
Untuk mencegah terjadinya penyakit ginjal kronis, yang berujung pada timbulnya penyakit kardiovaskular, Anda harus memeriksakan diri ke dokter. Gaya hidup dan faktor yang berhubungan dengan diabetes perlu diperhatikan.
Dari laman MedlinePlus, cara mengontrol diabetes di antaranya, mengonsumsi makanan sehat, olahraga teratur, dan berhenti merokok.
Tanyakan ke dokter, olahraga apa yang tepat untuk dilakukan dan berapa banyak waktu yang digunakan untuk berolahraga.
Selain itu, gaya hidup yang merokok berisiko diabetes memburuk. Di sisi lain, pasien yang menderita diabetes perlu mengontrol kadar glikemik (peningkatan gula darah).
Advertisement