Komplikasi Akibat Tindik Sembarangan yang Harus Pria Tahu

Pria tidak seharusnya melakukan tindik, di mana pun tindikan itu dilakukan. Selain agama melarang, ada juga komplikasi atau bahayanya.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 07 Jan 2017, 11:00 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2017, 11:00 WIB
Tindik
Komplikasi atau Bahaya Tindik

Liputan6.com, Jakarta Tindik di tempat yang tidak seharusnya, seperti di hidung, lidah, atau pusar, banyak dilakukan oleh kaum muda dan mudi guna menunjang penampilan mereka agar terlihat lebih keren.

Kegiatan tindik yang seharusnya hanya boleh dilakukan anak perempuan, juga dilakukan oleh kaum Adam yang menurut ajaran agama tertentu sudah menyalahi "kodrat". Di luar dari itu, tindik seharusnya tidak dilakukan, karena memiliki dampak bagi kesehatan jika tidak dilakukan dengan benar.

Berikut dampak atau komplikasi yang sering terjadi pada orang yang melakukan kegiatan tindik, seperti dikutip dari situs Health Central, Sabtu (7/1/2016)

1. Granuloma piogenik

Lesi pembuluh darah di kulit yang tampak berupa tonjolan berwarna merah, cokelat, atau biru-hitam disertai bengkak pada jaringan sekitar. Tidak diketahui penyebab pasti dari granuloma piogenik, tetapi masalah ini seringkali muncul setelah terjadinya cedera pada kulit. Termasuk tindik di tempat yang salah dan melakukan prosedur yang salah.

2. Impetigo

Impetigo adalah infeksi yang seringkali menimpa anak-anak. Munculnya kondisi impetigo membuat sejumlah dokter mengimbau agar para orangtua tidak terlalu buru-buru menindik telinga anak perempuan. Sebab, infeksi yang diawali dengan masuknya bakteri menemus kulit melalui luka sayat, luka gores, sangat menular dan biasanya terjadi di area sekitar wajah.

3. Selulitis

Selulitis juga infeksi yang biasa terjadi ketika kulit terluka akibat goresan atau cedera atau terpapar bakteri. Biasanya ditandai dengna ruam kemerahan, gatal, dan mendadak demam.

4. Keloid

Bahaya tindik lainnya yang harus orang-orang tahu adalah munculna keloid, tumor yang dihasilkan dari pertumbuhan berlebih dan abnormal jaringan fibrosa setelah orang tertentu mengalami cedera. Kondisi ini lebih sering menimpa orang-orang keturunan Afrika an berkulit gelap. Oleh karena itu, prosedur kosmetik harus dipertimbangkan secara hati-hati, terlebih pada orang dengan riwayat keloid. Cedera yang menginduksi pembentukan keloid termasuk operasi, tindik, laser, lecet, vaksinasi, dan jerawat. Cedera pada telinga, punggung, dan dada bagian atas sangat rentan membentuk keloid.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya