Liputan6.com, Jakarta Apa fantasi seks yang sering Anda bayangkan? Jessica O'Reilly, yang lebih dikenal sebagai Dr Jess, pencipta webinar (seminar yang diselenggarakan di website) Sexual Pro Series, mengatakan, tidak ada alasan untuk merasa bersalah saat berfantasi seks.
Baca Juga
Advertisement
Hal ini dikarenakan fantasi seks dinilai baik untuk kehidupan seks dan mampu meningkatkan hubungan yang lebih intim antara Anda dan pasangan.
Namun, bagaimana bila Anda takut berbagi fantasi seks karena Anda berpikir, pasangan akan merasa aneh setelah mendengar fantasi seks Anda? Tak perlu malu menyampaikan fantasi seks kepada pasangan.
Berikut ini cara mengungkapkan fantasi seksual demi memperkuat hubungan Anda dengan pasangan, sesuai ditulis laman Toronto Sun, Rabu (25/1/2017).
Tes uji coba
Jika Anda gugup memulai pembicaraan, Jess menyarankan, mulai dengan tes uji coba. Anda mungkin juga membingkai fantasi seks sebagai bagian dari mimpi yang dimiliki atau sesuatu yang Anda baca di buku atau majalah.
Selalu yakinkan pasangan, hubungan Anda lebih diutamakan daripada fantasi seksual. Dan bila Anda berbicara tentang fantasi seks saat berhubungan intim, pastikan berdiskusi jelang sesi berhubungan intim.
Fokus pada tema, tidak perlu rinci
Fokus pada tema, tidak perlu rinci
Dr Jess mengatakan, Anda tidak harus berbagi tiap rincian fantasi seks berkenaan dengan siapa, apa, kapan, di mana, atau bagaimana berhubungan seks. Misalnya, Anda punya fantasi bercinta di alam terbuka, sampaikan saja tema besar tersebut, tak perlu rincian detilnya.
Tak perlu merasa tertekan untuk harus memberitahu pasangan Anda semuanya.
"Beberapa pasangan mengaku, mereka tidak memiliki rahasia. Tapi terapis masing-masing akan memberitahu Anda hal yang sebaliknya. Tidak apa-apa memiliki beberapa rahasia," kata Dr Jess.
Bicarakan perasaan erotis
Apa yang membuat Anda tertarik pada fantasi seks? Anda bisa berbicara soal perasaan erotis Anda. Misalnya, Anda tertarik melakukan salah satu adegan dari film Fifty Sex of Grey. Katakan pada pasangan, Anda ingin mencoba melakukannya karena ingin melepas seluruh kontrol, dan mempercayakan diri Anda sepenuhnya pada pasangan.Â
Dengan memberi pasangan gambaran dari apa yang ingin Anda rasakan dari fantasi seks tersebut, akan lebih memudahkan pasangan untuk menerimanya--dan bahkan tertarik mencobanya.Â
Advertisement
Hargai fantasi seks pasangan
Jangan langsung tidak suka pada fantasi seks pasangan
Saat giliran pasangan yang membeberkan fantasinya, coba dengarkan dengan pikiran terbuka. Lepaskan semua norma yang Anda tahu untuk sementara, dan dengarkan dia. Karena ingat, itu semua hanya fantasi.
Jika Anda tidak merasakan atau tidak memahami apa yang difantasikan pasangan, jangan langsung merespons tidak suka.
Biarkan pasangan tahu, Anda sangat gembira dengan pasangan atas berbagi fantasi seksnya. Dr Jess menyarankan, jika Anda tidak tertarik mencoba fantasinya, tanyakan apa ada cara lain yang bisa Anda lakukan untuk memanjakan pasangan.
Dapatkan persetujuan
Dr Jess mengemukakan, ada garis yang sangat jelas antara fantasi dan gangguan seksual, yakni garis persetujuan. Jika Anda akan berencana untuk mewujudkan fantasi seks, sebaiknya perlu berbicara tentang apa yang akan diperlukan terlebih dahulu.
Anda perlu mengatur batas-batas sejauh apa fantasi seks akan diterapkan. Diskusikan bagaimana Anda akan bereaksi atau berkomunikasi bila tidak berjalan dengan baik.
Dalam banyak kasus, Anda membutuhkan kata aman (safe word). Kata aman bersifat seperti lampu merah, yang ketika diucapkan, akan langsung menghentikan kegiatan yang sedang Anda dan pasangan lakukan. Hal ini bertujuan untuk menjaga keamanan Anda berdua.
Pastikan memilih kata aman yang aneh, jangan kata penolakan biasa seperti "tidak" atau "jangan" atau "berhenti." Pilihlah kata aneh seperti: merah, cokelat, apel, atau kata apapun yang tidak berhubungan dengan kegiatan seksual.Â
Anda juga perlu menguji fantasi seks dan berdiskusi setelah melakukan apa yang difantasikan.