Kini Masyarakat Indonesia Bisa Vaksin DBD di Rumah

DBD masih menjadi masalah kesehatan yang melanda masyarakat Indonesia. Selain kewaspadaan yang tinggi, kini DBD bisa dicegah dengan vaksin.

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 31 Jan 2017, 18:46 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2017, 18:46 WIB
Kena DBD, Haruskah Dirawat Inap?
Kena DBD, Haruskah Dirawat Inap?

Liputan6.com, Jakarta DBD masih menjadi masalah kesehatan yang melanda masyarakat di Indonesia. Berdasarkan data Direktorat Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Kementerian Kesehatan, hingga akhir Januari 2016, DBD tercatat sebagai kejadian luar biasa (KLB) karena dilaporkan ada di 12 Kabupaten dan 3 Kota dari 11 Provinsi di Indonesia. 

Sepanjang 2016 hingga saat ini perubahan cuaca pun sulit diprediksi, sehingga potensi DBD dapat terus meningkat. Bahkan, kondisi DBD di kota besar seperti Jakarta, mengalami peningkatan sebesar dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

Kewaspadaan masyarakat akan kasus demam berdarah sangat perlu ditingkatkan, sebab jika DBD terlambat diatasi dapat menyebabkan kebocoran plasma dan pendarahan saluran cerna yang berujung kematian.

dr Stephanie Patricia, dari Medi-call Indonesia, menyampaikan petanda DBD seperti bintik merah dan demam tinggi bukan lagi acuan untuk mengidentifikasi gejala DBD.

Lantas, langkah apa yang harus dipersiapkan untuk mencegah serangan DBD?

Vaksin DBD, Dengvaxia, menjadi jawaban dari keresahan masyarakat di Indonesia dalam menghadapi DBD. Kehadiran vaksin DBD sejak akhir tahun lalu ini, sudah diuji keefektivitasannya untuk pasien usia sembilan hingga 15 tahun. Hebatnya, pemberian vaksin dapat dilakukan langsung di rumah.

“Pasien dapat memanggil dokter ke rumah untuk melakukan vaksinasi melalui aplikasi berbasis Android, Medi-call. Aplikasi berbasis lokasi ini akan menemukan dokter yang paling dekat dengan lokasi pasien sehingga mereka bisa mendapat layanan kesehatan lebih cepat. Jadi pasien tak harus khawatir macet atau mengganggu aktivitas di rumah seperti biasa,” ujar Patricia.

Patricia turut menyampaikan, vaksin DBD untuk usia di atas 18, saat ini masih berada dalam proses registrasi dan administrasi Badan Pengelolaan Obat dan Makanan (BPOM).

"Kita harapkan bisa segera tersedia tahun ini. Dengan demikian, penyakit DBD bisa dicegah dan tidak lagi menakutkan bagi masyarakat,” tulisnya dalam berita pers yang diterima Health-Liputan6.com, Selasa (31/1/2017).

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya