Liputan6.com, Jakarta Kutu juga dapat menyerang rambut kemaluan. Binatang berukuran kecil bernama Pthirus pubis ini dapat menular melalui hubungan seksual. Salah satu tindak pencegahan yang bisa kita lakukan dengan merebus celana dalam setelah dicuci.
Baca Juga
Advertisement
Cara semacam ini sama persis manakala kita membeli pakaian bekas. Dengan jalan merebus di air mendidih, risiko penularan penyakit pun berkurang. Kutu yang sembunyi di balik pakaian kita akan mati setelah lima menit perebusan.
dr Puspita Komala Sari dari situs Klik Dokter mengatakan, rasa gatal pada kemaluan dapat terjadi akibat adanya kontak air liur kutu dengan kulit manusia.
Apabila tidak segera ditangani, rasa gatal gara-gara kutu menyerang rambut kemaluan bisa meluas sampai ke lipatan paha, perut, dan dada. Akan terlihat sebagai bercak abu-abu atau kebiruan yang disebut Makula selulae.
Lebih lanjut, kutu tidak hanya bersarang di kemaluan dan kepala, melainkan juga jenggot, kumis, dan daerah-daerah tumbuhnya rambut. Sementara pada anak, lebih sering ditemukan di alis, bulu mata, dan tepi atas rambut.
Menurut Puspita, perbaikan gaya hidup mencegah kutu menyerang rambut kemaluan, seperti mencukur rambut alat kelamin dan mengobati pasangan seksual yang diketahui mengalami masalah serupa.
"Tidak menggunakan alat-alat pribadi seperti handuk, celana, maupun pakaian secara bersama-sama. Juga senantiasa menjaga kebersihan daerah kelamin agar (supaya kutu tidak tumbuh di situ)," ujarnya dikutip Health Liputan6.com pada Rabu (8/2/2017)