Liputan6.com, Jakarta Nyeri punggung atau pinggang tak boleh disepelekan. Sebab hal tersebut bisa berujung fatal hingga kelumpuhan.
Dokter spesialis bedah saraf, Subrady Leo mengungkap penyebab paling umum dari nyeri punggung dan pinggang yang terjadi karena kerja otot yang terlalu keras. Efek dari nyeri ini pun terbagi menjadi dua jenis.
Baca Juga
"Nyerinya, nyeri yang seperti apa dulu. Kalau nyerinya kayak kebentur dan pegel ya istirahat bisa hilang, tapi kalau nyeri yang bersifat struktural ya beda lagi," kata Subrady saat ditemui dalam acara 92 Tahun RS Husada, Rabu (8/2/2017).
Advertisement
Menurut Subrady, 90 persen nyeri pinggang dapat hilang sendiri dengan cara istirahat, dipijat, dikompres dingin atau menggunaakan inframerah.
Namun, berbeda dengan nyeri yang bersifat struktural seperti saraf kejepit dan tulang keropos, lanjutnya.
"Atau bahkan nyeri struktural karena ada tumor di saraf atau di sumsum tulang belakang itu membutuhkan perawatan yang berbeda lagi karena dapat melumpuhkan," tutur Subrady.
Untuk kasus saraf kejepit, pasien harus melakukan fisioterapi untuk mencari posisi yang tidak menyebabkan nyeri. "Tapi kalau tidak ada posisi yang bisa tidak menyebabkan nyeri, ya kita harus melakukan intervensi yaitu pembedahan saraf atau disuntik obat anti nyeri," ia menuntaskan.