Sebutir Aspirin Sehari Bisa Bantu Cegah Kanker

Obat pereda nyeri dan sakit kepala, aspirin, ternyata memiliki kemampuan untuk mencegah kanker.

oleh Nilam Suri diperbarui 12 Feb 2017, 12:00 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2017, 12:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta Obat pereda nyeri dan sakit kepala, aspirin, ternyata bisa jadi "obat ajaib" yang bisa menghentikan pertumbuhan tumor, klaim para ahli.

Walaupun aspirin bukanlah pengobatan yang umum untuk kanker, pil ini sering direkomendasikan secara luas pada orang dewasa untuk membantu mencegah kanker usus.

Sampai saat ini, para peneliti dikejutkan dengan kemampuan aspirin mencegah kanker. Kebanyakan yakin hal ini karena kemampuan aspirin mengurangi inflamasi.

Namun para peneliti dari Veterans Affairs di Texas telah menemukan, kemapuan aspirin melawan kanker bisa jadi berhubungan dengan reaksi obat ini pada platelet--sel darah yang membentuk pembekuan untuk mencegah pendarahan.

Platelet juga membantu membentuk pembuluh darah baru. Aksi ini biasanya menguntungkan, seperti ketika pembekuan darah terjadi setelah sebuah luka, dan pembuluh darah baru dibutuhkan untuk mengarahkan ulang aliran darah.

Sayangnya, aksi di atas juga bisa membantu pertumbuhan tumor. Aspirin menghambar proses ini. Demikian temuan para peneliti, melansir New York Post, Minggu (12/2/2017).

Penelitian laboratorium menemukan, aspirin memblok interaksi antara platelets dan sel kanker dengan cara menghentikan enzim kunci, disebut COX-1.

Beberapa percobaan menggunakan aspirin standar seperti yang dijual bebas, dan percobaan lain menggunakan aspirin yang didesain khusus yang telah dicampur dengan molekul lemak yang ditemukan dalam lesitin--diranjang untuk meminimalisir kerusakan yang bisa disebabkan oleh aspirin. Produk ini dinamakan Aspirin-PC/PL2200.

Aspirin juga diketahui memiliki kemampuan menurunkan risiko penyakit jantung.

Namun, walaupun aspirin bisa menurunkan risiko penyakit jantung dan kanker usus, Administrasi Makanan dan Obat AS mengatakan, beberapa pasien, terutama mereka yang berusia di atas 60 tahun, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk stroke dan pendarahan--baik gastrointestinal dan di otak--jika mereka mengonsumsi aspirin setiap hari.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya