Liputan6.com, Jakarta Siang tadi didampingi oleh Presiden Joko Widodo, Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud, menanam sebatang pohon Ulin di halaman Istana Kepresidenan. Rupanya, pohon kayu besi yang khas dari Kalimantan itu bukan sembarang pohon. Bentuknya yang kokoh dan kuat memiliki beberapa manfaat baik untuk pengobatan lever dan perut.
Mengutip laman Science and Technology Research News, Kamis (2/3/2017) pohon ulin yang memiliki nama latin Libidibia Ferrea, ini juga tumbuh di Hutan Amazon. Pohon ini memiliki potensi besar sebagai tanaman terapeutik. Bahkan di Brazil, ekstrak dari kulit pohon ulin digunakan sebagai bahan dasar sabun antibakteri.
Melansir hasil studi dari situs resmi perpustakaan Universitas Indonesia, berjudul Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Kayu Ulin terhadap Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA), terbukti tidak memiliki aktivitas antibakteri sehingga penggunaan ekstrak ulin dapat dikembangkan menjadi alternatif antibiotik dalam menangani infeksi MRSA, seperti penyakit pada tulang, sendi, darah, katup jantung, dan infeksi paru-paru.
Advertisement
Sebuah studi yang terbit pada 2014, oleh Emerson Silva Lima, profesor dari Federal University of Amazonas juga menunjukkan bahwa kulit kayu dari pohon ulin mengandung antioksidan yang dapati digunakan untuk mengobati gangguan lever.
Baru-baru ini peneliti dari University of São Paulo (USP), Amazonas State University (UEA), Federal University of São Paulo (UNIFESP) dan Federal University of Pará (UFPA), juga sedang mengkaji ekstrak dalam pohon ulin untuk agen anti-penuaan.