Berlebihan Makan Keju, Risiko Kanker Payudara Meningkat

Keju merupakan turunan susu yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Untuk mengurangi risikonya, imbangi dengan makan yogurt.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 17 Mar 2017, 15:30 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2017, 15:30 WIB
Keju dan kanker payudara
Keju. Sumber : Health Surgeon.

Liputan6.com, Jakarta Studi yang berkaitan dengan diet perempuan, menemukan, makan terlalu banyak keju dapat meningkatkan risiko mengidap kanker payudara lebih dari 50 persen. Hal ini dikaitkan dengan obesitas dan 13 jenis kanker yang kerap menghantui individu bertubuh gemuk.

Keju merupakan turunan dari susu. Apa pun turunannya, kecuali yoghurt, kerap dikaitkan dengan penyakit mematikan seperti kanker payudara karena mengandung hormon pertumbuhan yang disebut IGF-1. IGF-1 dapat mengubah sel baik menjadi ganas dan mendorong pertumbuhan sel kanker payudara.

Sebuah penelitian dilakukan selama 11 tahun di Roswell Park Cancer Institute, New York, melibatkan 3.000 orang perempuan, 1.941 orang di antaranya positif kanker payudara.

Memang, risiko kanker payudara meningkat sebesar 53 persen pada perempuan yang doyan makan keju. Akan tetapi risiko tersebut bisa berkurang 30 persen bila diimbangi dengan mengonsumsi yoghurt tanpa gula tambahan.

"Susu merupakan makanan dengan nutrisi kompleks dan zat non gizi yang bisa berubah menjadi negatif, yang kemudian dikaitkan dengan risiko kanker payudara," kata Profesor Onkologi dari Roswell Park Cancer Institute, Dr Susan McGann, dikutip dari situs Daily Mail pada Jumat (17/3/2017)

Terkait menyeimbangkan makan keju dan yoghurt dapat mengurangi risiko kanker payudara, Susan mengatakan, menerapkan pola diet seimbang dan bervariasi dapat membantu seseorang mempertahankan berat badan yang sehat, yang pada akhirnya dapat menurunkan risiko mengidap kanker payudara.

"Namun, sulit untuk membendung dampak dari faktor gaya hidup lainnya," ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya