Julia, Karakter Anak dengan Autisme di Sesame Street

Pada April 2017, bakal hadir sosok bernama Julia, seorang anak perempuan berambut oranye dengan autisme dalam Sesame Street

oleh Benedikta Desideria diperbarui 24 Mar 2017, 14:00 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2017, 14:00 WIB
Julia, tokoh baru dalam Sesame Street dengan autisme.
Julia, tokoh baru dalam Sesame Street dengan autisme.

Liputan6.com, Jakarta Acara televisi anak-anak Sesame Street untuk pertama kali memperkenalkan tokoh karakter dengan autisme. Pada April 2017, bakal hadir sosok bernama Julia, seorang anak perempuan berambut oranye dengan autisme.

Sebelumnya, Julia sudah hadir dalam buku cerita digital Sesame Street sejak 2015. Dikisahkan, Julia merupakan sosok gadis cilik yang melakukan 'hal-hal kecil secara berbeda dibanding anak lain'.

Penulis Sesame Street, Christine Ferraro, mengungkapkan, pada awalnya memang muncul kebingungan dalam menggambarkan karakter Julia. "Pada awal diskusi kami bertanya-tanya: 'Bagaimana kita bisa melakukan ini? Bagaimana kita membicarakan autisme?'," kata Ferraro.

"Hal ini sangat sulit karena autisme pada setiap anak tidak sama," kata Ferraro lagi kepada CBS News 60 Minutes.

Dalam episode pertama kehadiran di Sesame Street, karakter Julia yang memperlihatkan karakter umum anak-anak autisme. Lalu, Julia juga akan mencoba sebuah gim yang bisa membuatnya merasa nyaman bergabung.

Sosok orang yang menggerakkan (dalang) Julia, Stacey Gordon, memang memiliki anak dengan autisme. Dengan kehadiran Julia dalam Sesame Street akan menunjukkan kepada anak-anak autisme lain mereka tidak sendirian.

Menanggapi kehadiran karakter Julia dalam Sesame Street, CEO of Child Autisme UK, Mandy Williams, memberi apresiasi.

"Sesame Street merupakan sebuah progam anak-anak yang ikonik. Kehadiran Julia bisa menjadi sebuah hal yang positif," katanya mengutip Huffington Post UK, Jumat (24/3/2017).

Dan memang karakter anak-anak autisme berbeda, tapi mereka memiliki karakteritik yang umum. "Anak-anak autis sering merasa kewalahan oleh hal-hal yang merangsang sensorik seperti bising dan lampu terang. Dan bukan berarti mereka tidak selalu mau merespon anak-anak lain," kata Mandy.

Mandy pun berharap kehadiran karakter ini akan menginspirasi penulis cerita atau pembuat film lain untuk menghadirkan sosok anak-anak dengan autisme.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya