Liputan6.com, Jakarta Tidur siang disebut dapat meningkatkan produktivitas. Biarpun dilakukan hanya 20 menit.
Sehingga banyak pakar menyarankan, ketika otak sudah sulit diajak untuk berpikir, tidur siang sebentar saja dapat mengoptimalkan fungsi otak kembali.
Peneliti dari University of Michigan pernah melakukan penelitian guna melihat seberapa efektif tidur siang untuk otak kita. Pada praktiknya, peneliti turut melihat efek sebenarnya dari minuman berkafein seperti teh atau kopi.
Advertisement
Baca Juga
Ternyata, tidur siang adalah cara paling efektif untuk meningkatkan konsentrasi yang sempat menurun.
Dikutip dari situs Web MD, Rabu (293/2017) untuk mendapatkan manfaat dari tidur siang adalah harus mencapai fase REM (rapid eye movement). Rebahkan kepala dengan posisi senyaman mungkin, tidur di tempat yang sejuk, suasananya pun harus redup, dan tidur selama 20 sampai 30 menit.
Bila saat tidur siang kita mencapai fase REM, tubuh dan otak akan terasa segar kembali ketika kita bangun. Produktivitas pun meningkat kembali.
Fase REM bisa diibarkan sebagai proses membersihkan memori pada komputer. Otak akan memproses memori baru yang didapat sepanjang hari. Otak akan memilih memori mana yang akan masuk ke dalam memori jangka panjang, dan mana yang tidak.
Budaya tidur siang sudah diberlakukan di beberapa sekolah dan kantor yang ada di Jepang.
Di Italia, tradisi tidur siang dari pukul 13.30 sampai 14.30 sudah mulai diterapkan. Masyarakat di sana menamakan tradisi tidur siang ini dengan riposo.