Pantat Ayam, Bagian Menjijikkan Tapi Kaya Kandungan Gizi

Kandungan zat besi dan kalisum pada pantat ayam jauh lebih besar ketimbang dada ayam.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 02 Apr 2017, 14:00 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2017, 14:00 WIB
Doyan Pantat Ayam, Apa Manfaatnya?
Doyan Pantat Ayam, Apa Manfaatnya?

Liputan6.com, Jakarta Pamor sajian dari pantat ayam tidak sepopuler ceker maupun ati ampela. Mungkin, orang-orang terlanjur jijik bila mendengar atau membayangkan bagian paling belakang dari ayam ini dibuat makanan.

Begitu juga saat menyinggung soal kandungan gizi. Ketika ditanya bagian mana yang paling sehat, pasti yang disebut pertama kali adalah dada ayam. Sedangkan pantat ayam ditaruh di urutan paling akhir.

Jangan salah, pantat ayam (pygostyle) memang tempat berkumpulnya bulu-bulu dari ekor ayam. Namun, bagian yang mengandung kelenjar yang memproduksi minyak untuk membantu meminyaki bulu-bulu mengandung nutrisi yang tak kalah bagusnya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Nutrition and Dietary Studies of America, kandungan zat besi dan kalsium pada pantat ayam lebih besar dibanding dada ayam.

Apabila dada ayam mengandung delapan persen zat besi dan dua persen kalsium, pantat ayam justru mengandung 11 persen zat besi dan delapan persen kalsium.

Seperti dikutip dari situs Huffington Post, Minggu (2/4/2017), kontrovesi terkait kandungan gizi pada pantat ayam masih terjadi. Pun cara menyajikannya, agar tubuh kita benar-benar mendapatkan manfaatnya.

Koki tersohor sekelas Heston Blumenthal, mengatakan, cara terbaik menyajikan pantat ayam adalah dengan dibakar. Namun, rasanya pahit.

Sayang, masih sedikit yang melakukan penelitian terkait gizi pantat ayam. Kemungkinan hal ini terjadi karena jumlah orang yang menggemari pantat ayam masih sedikit.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya