Liputan6.com, Jakarta Seorang remaja putri, Simone Taylor (16) belum memotong kukunya sama sekali sejak Agustus 2014. Ia kini mengaku kesulitan mandi, berpakaian dan melakukan tugas kuliahnya karena kukunya yang panjang.
Seperti dimuat laman Mirror.co.uk, Kamis (6/4/2017), kuku Taylor kini memiliki panjang kuku ibu jari 14,8 cm dan masing-masing kuku jarinya 11,8 cm.
Baca Juga
"Aku kesulitan menulis saat ujian. Setelah satu jam, tanganku benar-benar sakit," katanya.Â
Advertisement
Anehnya, ia selalu histeris setiap melihat pemotong kuku. "Kuku jari tengahku pernah terjebak dan pecah. Sejak itu aku selalu menangis dan berterian, kenapa kuku saya patah."
Â
Menurut Taylor, tak ada aturan khusus untuk memotong kuku di sekolah-sekolah di Jerman. Jadi kebiasaannya memanjangkan kuku tidak jadi masalah.
"Hanya saja aku tidak bisa bermain voli, basket, atau olahraga lainnya. Guru selalu menyarankanku untuk potong kuku tapi mereka tidak tidak akan pernah berhasil meyakinkanku. Itu membuat nilai Physical Education (PE) ku jelek," ujarnya.
Taylor menuturkan, ia sebenarnya tidak berniat untuk memanjangkan kuku. Hanya sejak tahun pertama, ia selalu berpikir untuk menunda memotong kuku. Sampai akhirnya ia tidak pernah melakukannya.
Untuk merawat kukunya yang panjang, Taylor bisa menghabiskan setidaknya dua botol cat kuku, minyak kutikula dan krim tangan. Ia bahkan punya anggaran sendiri untuk merawat kukunya setiap bulan. Â
"Aku harap bisa menginspirasi orang lain. Bukan cuma untuk memanjangkan kuku tapi bagaimana merawatnya. Sebab perbedaan membuat hidup ini menarik," pungkasnya.
Â