Sedang Demam atau Diare Boleh, Kok, Tidak Berpuasa Ramadan

Meski bukan termasuk penyakit kategori berat, tapi pasien demam maupun diare disarankan untuk tidak berpuasa ramadan

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 27 Mei 2017, 11:00 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2017, 11:00 WIB
Demam dan Puasa Ramadan (iStockphoto)
Demam dan Puasa Ramadan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Pasien demam atau diare boleh tidak berpuasa Ramadan. Dikarenakan pasien harus mendapat pasokan makanan dan minuman agar lekas pulih. Juga untuk mengganti semua nutrisi yang terbuang dari dalam tubuh.

"Namanya puasa tentu tidak makan dan minum. Sedangkan orang yang sedang demam tinggi butuh cairan yang lebih banyak. Supaya cepat pulih, tubuh pasien butuh nutrisi yang baik," kata dokter spesialis penyakit dalam dari Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Sandra Utami Widiastuti saat dihubungi Health Liputan6.com, Sabtu (27/5/2017)

Demikian juga dengan pasien diare. Pasien bisa buang hajat lebih dari satu kali dalam sehari. Kondisi seperti ini menyebabkan pasien diare butuh banyak cairan, juga makanan yang telah terbuang lewat saluran cerna.

"Apabila pasien diare tidak ada pemasukan yang cukup, ujung-ujungnya akan dehidrasi," kata Sandra menambahkan.

Dengan begitu pasien demam dan diare akan cepat sembuh. Sehingga dapat melanjutkan kembali berpuasa di bulan Ramadan. Dan puasanya tidak bolong terlalu banyak.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya