Liputan6.com, Jakarta Anak-anak mungkin mengalami depresi. Sebagai orangtua kita mungkin berpikir mereka sedih. Namun, kita tidak pernah membayangkan bahwa mereka dapat menutupi perasaan emosinya dengan sangat baik.
Masalah akademis yang buruk, cemas berlebihan, dan ketidakmampuan mengatasi stres dalam kehidupan sehari-hari dapat membuat anak muda rentan gegabah. Seringkali mereka tidak membicarakannya dan kemudian mengambil langkah radikal, seperti bunuh diri untuk mengakhiri kekhawatiran mereka.
Baca Juga
Psikiater anak dan konselor Rumah Sakit Riddhivinayak, Mumbai, Dr Pawan Sonar menjelaskan beberapa tanda saat anak-anak Anda ingin bunuh diri. Dia berharap Anda dapat mencegahnya sebelum terlambat. Seperti dilansir dari laman The Health Site, Selasa (26/06/18).
Advertisement
1. Ancaman kematian menjadi hal umum.
Jika Anda pernah mendengar anak Anda berkata, 'Saya akan mengambil nyawaku,' waspadalah. Ini seperti sinyal merah untuk Anda. Terkadang anak memang mengatakan hal ini untuk memanipulasi orangtua. Tapi jangan pernah abaikan pesannya. Fakta bahwa pemikiran tentang kematian telah memasuki pikiran anak adalah mengkhawatirkan. Ingat, jika anak Anda telah menakut-nakuti Anda dengan mengatakan ini untuk yang ke-10 kalinya, lain kali dia mungkin melakukannya. Jadi segera bereaksi.
2. Pertanyaan tentang kehidupan setelah kematian.
Ini adalah tanda yang halus dan mengkhawatirkan juga. Anak-anak yang berbicara tentang kehidupan setelah kematian mungkin telah merencanakan untuk melakukan bunuh diri dan ingin tahu apakah kehidupan akan lebih baik di luar kehidupan yang saat ini dijalaninya
3. Mengingat kerabat yang meninggal.
Secara tiba-tiba jika anak Anda bertanya tentang kerabat yang sudah meninggal atau ingin tahu lebih banyak tentang kehidupannya sebelum kematian, saatnya Anda berbicara dengan anak Anda dan cari tahu mengapa dia tertarik untuk mengetahuinya. Mengingat kenangan indah dari orang terkasih dengan bertanya tentang kehidupan mereka sebelum meninggal dunia. Waspadalah jika orang itu meninggal dunia dengan melakukan bunuh diri.
4. Berbicara dengan teman tentang kematian.
Anak Anda mungkin curhat pada orang lain tentang keberadaannya yang menyedihkan. Dalam kasus anak-anak yang melakukan bunuh diri, orangtua mereka adalah orang terakhir yang tahu tentang rasa sakit mereka. Anak-anak ini sering memberi tahu teman atau rekan mereka bahwa mereka tidak lagi senang dengan kehidupan mereka.
5. Keinginan untuk tahu lebih banyak tentang kematian. Seorang anak yang memiliki pikiran bunuh diri mungkin mencari informasi lebih lanjut tentang kematian dari berbagai sumber, membaca berita kematian, menyimpan kliping berita tentang bunuh diri, atau menjelajah internet untuk mengetahui cara melakukan bunuh diri.
Michelle Tania