Ingin Lebih Pintar, Coba Sarapan dengan Es Krim

Peneliti dari Jepang menemukan manfaat menjadikan es krim sebagai makanan sarapan.

oleh Nilam Suri diperbarui 20 Sep 2017, 08:00 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2017, 08:00 WIB
Stock Es krim vanilla di Inggris berkurang
Peneliti dari Jepang menemukan manfaat menjadikan es krim sebagai makanan sarapan.

Liputan6.com, Jakarta Es krim sering dianggap sebagai cemilan yang kurang sehat. Tak jarang juga, orangtua melarang anak-anak mereka (terlalu sering) makan es krim, karena takut merugikan kesehatan anak.

Namun, bertentangan dengan anggapan tadi, seorang peneliti dari Jepang justru menyarakan untuk sarapan dengan es krim. Menurut peneliti ini, Profesor Yoshihiko Koga dari Kyorin University di Tokyo, makan es krim di pagi hari akan membuat seseorang jadi lebih melek dan meningkatkan performa mentalnya.

Dalam penelitiannya, Prof Koga meminta sekelompok orang untuk langsung makan es krim begitu bangun pagi. Mereka lalu diminta untuk mengerjakan serangkaian tugas di komputer.

Hasil tugas mereka ini lalu dibandingkan dengan kelompok lain yang tidak makan es krim. Hasilnya, mereka yang sarapan es krim menunjukkan waktu bereaksi yang lebih singkat, dan memiliki kemampuan mengakses informasi yang lebih cepat, melansir Telegraph, Rabu (19/9/2017).

Kecepatan reaksi otak yang dicapai dengan sarapan es krim ini tidak bisa dicapai oleh mereka yang langsung minum air es. Walau memang jadi lebih melek, kecepatan reaksi otak peminum air es masih lebih lambat dengan pemakan es krim.

Prof Koga adalah pakar di bidang psikofisiologi. Penelitiannya melingkupi mengecek hubungan antara beberapa tipe makanan dengan penurunan stres.

 

Apa Benar Bermanfaat?

Ilustrasi es krim
Ilustrasi es krim (pixabay.com)

Temuan ini tentunya menimbulkan reaksi skeptis di kalangan para ahli nutrisi.

"Penjelasan yang masuk akal dengan meningkatnya kerja otak...adalah karena sarapan versus tidak sarapan," ujar Katie Barfoot, peneliti doktorat psikologi nutrisi di Reading University.

"Otak kita membutuhkan glukosa untuk berfungsi, dan makanan dengan glukosa tinggi akan membantu kapasitas mental jadi lebih baik dibanding otak yang belum makan," tambahnya.

Barfoot juga menekankan, hal ini bukan berarti Anda sebaiknya makan manis saat sarapan.

Namun, penelitian Prof Koga ini bukanlah satu-satunya penelitian tentang efek positif es krim untuk mental orang yang memakannya.

Pada tahun 2005, para ahli saraf dari Institute of Psychiatry di London memindai otak orang-orang yang baru saja makan es krim vanili, dan melihat hasil langsung.

Studi ini menemukan, makan eskrim mengaktifkan titik kenikmatan yang sama dengan ketika seseorang memenangkan uang, atau mendengarkan musik kesukaan.

Dan ternyata, es krim bukan satu-satunya makanan manis berkalori tinggi yang bisa Anda pilih untuk sarapan. Studi tahun 2012 menemukan, makan kue cokelat saat sarapan bisa membantu menurunkan berat badan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya