Infeksi Bakteri Pemakan Daging Bikin Lutut Ella Bolong

Nyeri yang tiba-tiba muncul di lutut, lalu menjadi luka terbuka merupakan kondisi Ella kena infeksi bakteri pemakan daging.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 22 Sep 2017, 13:30 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2017, 13:30 WIB
Bakteri
Ella Crofts, yang tinggal di negara bagian Victoria, terkena infeksi bakteri pemakan daging. (Foto: Ella Crofts)

Liputan6.com, Victoria, Australia Ella Crofts, 13 tahun, perlahan-lahan pulih dari infeksi bakteri pemakan daging (flesh-eating bacteria). Gadis yang duduk di bangku SMP ini tinggal di Tyabb, negara bagian Victoria, Australia. Dia termasuk salah satu korban akibat adanya epidemi bakteri pemakan daging di negara bagian Victoria.

Otoritas kesehatan di sana mencatat 159 kasus pasien yang terinfeksi bakteri pemakan daging hingga September ini. Jumlah kasus ini hampir tiga kali lipat jumlah kasus yang tercatat tiga tahun lalu.

Para ahli kesehatan pun masih tidak tahu bagaimana cara mencegah penyakit atau cara membunuh bakteri tersebut. Belum adanya pencegahan membuat Ella juga terserang infeksi bakteri pemakan daging.

Pada April lalu, Ella mengaku, lututnya tiba-tiba terasa sangat nyeri. Nyeri itu semakin memburuk hingga berganti menjadi luka terbuka.

"Lama-lama lutut saya bengkak dan meradang, semakin lama kulitnya jadi terbuka," katanya dalam sebuah pernyataan, dikutip dari BBC, Jumat (22/9/2017).

 

 

Simak video menarik berikut ini:

Memakan jaringan kulit

Ella yang mencintai alam bebas mengobati infeksi tersebut menggunakan antibiotik. Namun, lututnya malah semakin memburuk. Lukanya menjadi semakin terbuka dan seperti ada bagian yang bolong. 

Dokter yang menangani Ella dari Associate Prof Daniel O'Brien, rumah sakit Geelong and Royal Melbourne mengatakan, Ella menderita penyakit infeksi bakteri, yang dikenal dengan mycobacterium ulcerans yang kronis.

"Bakteri yang berada di bawah kulit akan memakan jaringan kulit. Semakin lama pasien membiarkannya saja, maka jadi semakin buruk. Ini adalah infeksi merusak," jelas sang dokter.

Ella menjalani tiga operasi dan menerima antibiotik berdosis tinggi untuk mengobati infeksi bakteri pemakan daging.

"Saya sudah enam bulan menjalani perawatan medis di sini dan masih belum pulih," tambah Ella.

Sampaikan petisi

Adanya epidemi bakteri pemakan daging, yang menjadikan Ella terkena sasaran infeksi tersebut. Gadis ini membuat sebuah petisi yang meminta pemerintah federal dan negara bagian untuk meningkatkan penelitian mengenai penyakit ini.

"Mengapa jumlah kasus (infeksi bakteri pemakan daging) di Victoria meningkat dengan sangat cepat? Biasanya infeksi ini ada di Semenanjung Bellarine, bagian tenggara Victoria, kenapa sebagian besar kasus sekarang berada di Semenanjung Mornington, bagian selatan Victoria?" tulis Ella dalam petisinya.

Epidemi bakteri pemakan bakteri kian mewabah di pesisir Victoria.

"Kasus-kasus tersebut meningkat dengan cepat, tampaknya semakin berlipat ganda tiap tahun. Kami mendapatkan lebih banyak kasus yang paling parah dari sebelumnya. Kemungkinan karena organisme ini tumbuh lebih ganas," menurut laporan Associate Prof O'Brien.

Penyakit ini bermunculan di daerah yang berbeda. Hingga saat ini petugas kesehatan memiliki pengetahuan yang terbatas soal intervensi bakteri tersebut.

Selain itu, wabah bakteri pemakan daging juga didiagnosis di daerah tropis di Queensland.

Namun, bakteri ini lebih sering ditemukan di pedesaan Afrika Barat, Afrika Tengah, New Guinea, Amerika Latin, dan daerah tropis di Asia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya