Demi Bangun Rumah, Hampir Semua Orang di Desa Ini Jual Ginjal

Kidney Village atau Desa Ginjal, begitu orang menyebut sebuah desa di Nepal ini.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 04 Okt 2017, 14:30 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2017, 14:30 WIB
Ginjal
Ginjal

Liputan6.com, Jakarta Kidney Village atau Desa Ginjal, begitu orang menyebut sebuah desa di Nepal ini. Hampir semua orang di desa tersebut jual ginjal demi bisa membangun rumah. Hal ini terjadi tak lama setelah gempa bumi 'menggoyang' Nepal pada April 2015.

Salah satu orang yang jual ginjal demi membangun rumah adalah Geeta. Operasi pengambilan ginjal dilakukan di India. Organ vitalnya tersebut dihargai saat itu sekitar 1.300 Poundsterling atau setara dengan Rp 23,4 juta (Kurs Rp 18.044/Poundsterling).

Uang yang didapat digunakan Geeta untuk membeli sebidang tanah di Hokse, sekitar 19 km dari Kathamandu. Dengan uang itu juga dia membangun rumah.

"Adik iparku menasehati untuk menjual ginjalku. Adikku itu juga sudah diambil ginjalnya untuk membangun rumah," kata Geeta mengutip laman Daily Mail, Rabu (4/10/2017).

Selain Geeta, sebagian pria dan wanita dewasa yang tinggal di desa tempat Geeta tinggal hanya memiliki satu ginjal. Demi, bisa membangun rumah yang hancur saat itu. Padahal sejak 2007, pemerintah Nepal telah melarang penjualan ginjal.

Ginjal merupakan satu pasang organ yang terdiri ginjal kiri dan ginjal kanan. Tiap ginjal berukuran sekitar 10-12 cm atau sebesar kepalan tangan. Organ vital ini berfungsi untuk menyaring darah hingga memantau dan mengendalikan keseimbangan air dalam tubuh.

 

 

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya