Liputan6.com, Jakarta Sulam alis (eyelash extention) merupakan salah satu tren kecantikan yang masih diminati. Terbukti dengan menjamurnya klinik kecantikan yang menawarkan jasa sulam alis, bahkan dengan harga yang sangat murah, dari kisaran ratusan ribu sampai yang paling mahal adalah Rp 2 juta.
Sekalipun mengaku takut jarum suntik dan risiko alergi yang berasal dari tinta sulam, tapi sulit menolak untuk melakukan sulam alis, karena alis adalah "mahkota" paling berharga nomor dua setelah rambut.
Namun, perlu hati-hati dalam memilih tempat untuk menyulam alis menjadi tampak alami dan bertahan lama. Jangan sampai mengalami nasib nahas seperti Valerie. Bukannya semakin cantik, gadis asal Singapura ini justru minder setelah melihat alis sendiri.
Advertisement
Bagian atas mata Valerie mengalami luka setelah sulam alis. Dia tak habis pikir jika hasil akhirnya akan seperti ini. Sebab, Valerie tertarik menyulam alisnya karena terkesan dengan portofolio pekerja salon itu di aplikasi Carousell.
Pekerja itu kemudian meyakinkan Valerie bahwa dia adalah sosok berpengalaman dan memiliki sertifikasi dari akademi kecantikan di Bangkok.
"(karena alasan itu) saya memiliki harapan tinggi," kata Valerie dikutip dari situs Straits Times Singapore pada Jumat, 20 Oktober 2017.
Sebelum prosedur sulam alis dilakukan, pekerja itu membuat bingkai pada alis Valerie terlebih dulu. Proses mempercantik rambut-rambut halus di bagian area mata pun dimulai.
Setelah proses sulam alis selesai, bukan rasa senang yang Valerie dapat. Dia malah terkejut melihat alis yang tampak tak seimbang. Valerie merasa satu sisi lebih rendah dibanding yang satunya. Meski tidak puas dengan hasilnya, Valerie tak mau mempersoalkan itu dan memilih pulang.
Sesampainya di rumah, Valerie baru merasa amat kesal dan tidak puas dengan alisnya yang baru. Dia langsung mengirimkan komplain, dan pekerja itu berjanji memperbaiki alis Valerie.
"Dia menyuruh saya menunggu dulu sampai dua hari ke depan. Namun, selama kurun waktu itu, kulit di sekitar alis saya memerah. Dan ada jaringan parut di bagian dalam tempat dia mengoleskan warna krem di atas pewarna asli," ujar Valerie.
Valerie memutuskan berkonsultasi dengan pakar kecantikan. Dokter menyarankan Valerie untuk menggunakan make up remover guna menghilangkan pewarna pada alis sebelum benar-benar masuk ke dalam kulitnya.
Sayang, kemerahan dan bekas luka itu masih belum hilang, meski sudah tiga minggu sejak dia menyelesaikan prosedur sulam alis itu.
Akhirnya, Valerie kembali menghubungi salon tersebut untuk meminta pertanggungjawaban. Valerie ingin biaya sebesar Rp 2 juta dikembalikan.
Namun, mereka menolak dan meminta Valerie untuk memperbaiki kembali alisnya. Bahkan, mereka menyalahkan Valerie karena menjalani prosedur lebih lama dari seharusnya. Dia juga mengatakan bahwa Valerie tidak sabar karena tidak membiarkan pewarna kremnya masuk.
Valerie menolak untuk kembali karena sudah tidak mempercayai prosedur kecantikan yang dilakukan pada klinik kecantikan tersebut.
Valerie mengaku bahwa sebelumnya pernah melakukan sulam alis dan hasilnya baik-baik saja. Sejak kejadian ini, Valerie selalu menggunakan concealer untuk menutupi luka kemerahan di alisnya.
(Michelle Tania)
Simak video menarik berikut ini: