Malam Midodareni, Ketika Kahiyang Ayu Menanti Datangnya Bidadari

Agenda berikutnya dalam rangkaian acara jelang resepsi pernikahan Kahiyang-Bobby adalah serah terima peningset dan malam midodareni.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 07 Nov 2017, 18:00 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2017, 18:00 WIB
Kahiyang Ayu-Bobby Nasution
Agenda berikutnya dalam rangkaian acara jelang resepsi pernikahan Kahiyang-Bobby adalah serah terima peningset dan malam midodareni.

Liputan6.com, Jakarta Kahiyang Ayu, putri Presiden Joko Widodo, tadi pagi telah melakukan siraman sebagai prosesi jelang pernikahannya esok dengan Muhammad Bobby Afif Nasution. Proses siraman yang dilakukan di kediaman Jokowi di Jl Kutai Utara, Solo, Jawa Tengah, itu sebagai simbol pembersihan diri dan persiapan sebelum menikah.

Agenda berikutnya dalam rangkaian acara jelang resepsi pernikahan Kahiyang-Bobby adalah serah terima peningset dan malam midodareni. Serah terima peningset rencananya dilakukan petang nanti. Sesuai sebutannya, peningset adalah simbol pengukuhan niat calon mempelai pria meminang calon mempelai wanita.

Mengutip berbagai sumber, dalam acara ini calon pengantin pria akan mengenakan busana adat atau jas resmi dengan ditemani keluarganya membawa seserahan kepada pihak wanita. Salah satu tujuannya juga untuk mengakrabkan kedua keluarga. Namun, kedua calon pengantin belum boleh bertemu dalam acara ini. Alih-alih ikut menerima tamu, calon pengantin wanita dipingit di kamar. 

Jika calon pengantin pria akan berdandan rapi mengenakan jas atau pakaian daerah, calon mempelai wanita justru biasanya berdandan sederhana menggunakan baju berwarna polos dan tak mengenakan perhiasan. Umumnya, perias pengantin sudah mulai merias tipis wajah calon mempelai wanita. 

 

Saksikan juga video berikut ini: 

 

Malam midodareni

[Bintang] Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution
Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution (Instagram/@ayanggkahiyang)

Ritual doa malam midodareni akan dilakukan tepat tengah malam. Ini adalah malam terakhir calon pengantin berstatus lajang.

Dalam budaya Jawa, dipercaya para bidadari akan turun untuk memberi restu pada mempelai pada malam midodareni. Itu sebabnya calon pengantin wanita baru diperbolehkan tidur setelah lewat tengah malam.

Acara midodareni ini berawal dari legenda Jaka Tarub yang menikahi seorang bidadari khayangan, Dewi Nawangwulan. Pasangan tersebut memiliki seorang anak perempuan, Dewi Nawangsih.

Karena keteledoran Jaka Tarub, Dewi Nawangwulan berhasil menemukan selendangnya dan kembali ke khayangan. Namun, Dewi Nawangwulan berjanji akan turun ke bumi untuk menemui anaknya ketika kelak Dewi Nawangsih akan menikah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya