Wanita Muda Kehilangan Nyawa karena Pura-Pura Kena Kanker

Wanita berusia 28 tahun asal Australia kehilangan nyawa setelah ia berpura-pura kena kanker untuk sembunyikan kondisi sesungguhnya.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 03 Des 2017, 16:00 WIB
Diterbitkan 03 Des 2017, 16:00 WIB
[Bintang] Anoreksia
Wanita berusia 28 tahun asal Australia kehilangan nyawa setelah ia berpura-pura kena kanker untuk sembunyikan kondisi sesungguhnya.

Liputan6.com, Adelaide, Australia Selama bertahun-tahun, seorang ibu muda menyembunyikan fakta dirinya mengidap anoreksia. Wanita ini mengonsumsi 800 obat pencahar--obat mengatasi sembelit--sehari, dan mengklaim dia memiliki kanker ovarium stadium lanjut. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, ternyata dia tidak memiliki kanker.

Wanita bernama Claudia La Bella ini ternyata menderita anoreksia nervosa--gangguan makan (eating disorder) yang membuat seseorang terobsesi untuk memiliki tubuh kurus. Pemeriksaan dilakukan di sebuah rumah sakit di Adelaide, Australia. Klaim kanker yang diidap Claudia La Bella adalah palsu.

Fakta ini diketahui usai kematiannya pada Juni 2014, menurut laporan media setempat. Bahkan La Bella membohongi suaminya selama 5 tahun.

"Saya mempercayainya," kata suaminya, John La Bella. "Dia sudah dewasa, bukan anak kecil lagi. Ya, saya percaya saja saat dia bilang dirinya terkena kanker."

La Bella, yang meninggal pada usia 28 tahun itu sangat gigih mempertahankan ceritanya kalau dirinya mengidap kanker. Penurunan berat badan dan ketidakmampuannya untuk makan dia bilang karena kanker, seperti ditulis News, Minggu (3/11/2017).

 

 

Simak video menarik berikut ini:

Minum ribuan tablet

Terkuaknya La Bella yang menyembunyikan fakta dirinya terkena anoreksia dibawa hingga ke pengadilan.

Pengadilan tersebut mendengar, wanita yang berprofesi sebagai petenis itu kehilangan berat badan dengan menghabiskan sekitar Rp 6,7 juta per minggu untuk ribuan tablet pencahar. Berat badan La Bella hanya 35 kg pada saat kematiannya. Hasil pemeriksaan CT scan memperlihatkan isi perutnya terdapat puluhan pil dan tablet.

Dalam laporan ke pengadilan, suami Labella mengaku, dirinya melakukan perjalanan mingguan ke Chemist King di Hectorville untuk membeli sekotak obat pencahar yang diminta istrinya.

"Selalu ada persediaan di area pantry. Pada awalnya, tidak lebih dari dua atau tiga (paket obat pencahar di lemari dapur). Lama-lama jadi banyak," ujar suami La Bella.

Obat pencahar Dulcolax yang dikonsumsi Labella dibeli dalam kemasan 200 gr dengan dosis harian yang direkomendasikan dua sampai tiga tablet per hari, tidak lebih dari seminggu.

Sebelum meninggal, La Bella dirawat di Royal Adelaide Hospital pada bulan Juni 2014 dengan sakit perut parah, muntah, dan diare. Ia tidak bisa berjalan tanpa bantuan orang lain.

Hasil penyelidikan menyimpulkan, seandainya gangguan makan La Bella--yang merupakan salah satu bentuk gangguan jiwa--terdiagnosis, nyawanya akan bisa diselamatkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya