Liputan6.com, Florida, Amerika Serikat Seorang kakek yang menangis di samping cucunya, seorang pengidap kanker otak anak, viral di media sosial. Sambil duduk, pria tua bernama Sean Peterson itu menangis dan memperlihatkan wajah sangat menyedihkan.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, cucu perempuannya, Braylynn Lawhon, terkulai tak berdaya dengan sejumlah alat medis pendukung hidupnya. Selang pernapasan sampai infus melekat pada tubuh bocah perempuan berumur lima tahun itu.
Momen memilukan ini diunggah oleh ibu dari anak perempuan itu, Ally Parker, lewat akun Facebook pribadinya pada 8 Januari 2018, seperti dikutip dari News pada Sabtu, 13 Januari 2018.
Dalam unggahan itu Ally menceritakan bahwa Sean, yang tidak lain adalah ayah kandungnya, juga menderita Motor Neuron Disease (MND).Â
Penyakit yang dikenal mematikan sejak abad ke-19 bakal mengalami kelemahan otot, cacat, dan berujung pada kematian
Serupa dengan cucunya yang menderita kanker otak, kondisi Sean sebenarnya sudah sekarat. Dia tidak dapat lagi berbicara. Sewaktu-waktu, entah beberapa hari, minggu, atau bulan, nyawanya bisa terenggut oleh MND.
Â
Â
Simak video menarik berikut ini:
Kanker otak mematikan
Braylynn didiagnosis menderita Diffuse Intrinsic Pontine Glioma pada 6 Desember 2017. Penyakit itu merupakan bentuk paling mematikan dari kanker otak yang tak bisa disembuhkan. Harapan hidupnya pun rendah.
Tujuan Ally mengunggah foto kondisi putrinya sebagai upaya meningkatkan kesadaran.
"Kita semua berpikir, mereka (anak dan ayahku) akan hidup lebih lama. Kami tidak pernah mengira, Braylynn kecilku yang berharga akan menjadi orang pertama yang 'pergi' (meninggal)," tulis Parker di unggahan foto Facebook pribadinya.
Bagi Ally, tahun lalu adalah tahun yang sulit. Ia sudah membayangkan, beberapa hari dirinya harus memakamkan anak perempuannya yang cantik. Beberapa minggu atau bulan kemudian mungkin Ally juga harus memakamkan ayahnya.
Â
Advertisement
Pengobatan eksperimental
Keluarga Ally mempunyai sedikit harapan setelah mendengar soal pengobatan eksperimental di Meksiko untuk mengobati Braylynn.
Saat ini, Ally sedang mengumpulkan dana melalui halaman GoFundMe untuk mendapatkan perawatan tersebut.
"Braylynn masih di sini (bertahan hidup). Tanda-tanda vitalnya masih normal. Mungkin perlu beberapa hari untuk dia bisa menerima pengobatan eksperimental itu. Sampai saat itu tiba, dia harus bisa tetap kuat," ucap Braylynn.
Â