Liputan6.com, Jakarta Bocah laki-laki berumur 6 tahun dari Florida, AS, harus berjuang agar tetap hidup setelah terserang rabies. Ryker Roque mengalami halusinasi dan kejang setelah digigit kelelawar.
Kedua dampak itu baru Ryker rasakan setelah beberapa minggu kemudian. Melihat kondisi si kecil yang mendadak seperti itu, orangtuanya bergegas membawa Ryker ke rumah sakit, dan memasukkannya ke ruang gawat darurat.
Baca Juga
Rabies di Amerika Serikat dianggap kejadian yang sangat langka. Menurut CDC, hanya ada tiga kasus yang dilaporkan pada 2015. Gejala rabies, seperti yang dialami Ryker, nyaris membuat nyawa pasien tidak tertolong.
Advertisement
Dokter yang menangani Ryker belum menyerah. Mereka melakukan eksperimental dengan pengobatan tersebut yang dijuluki "The Milwaukee Protocol". Setelah diberi obat penyembuh rabies, kondisi Ryker kembali membaik.
Pengobatan Rabies
Pengobatan The Milwaukee Protocol ini pertama kali diujicobakan ke manusia pada 2004. Dalam banyak kasus, pengobatan ini biasa dilakukan pada saat pasien rabies dalam keadaan koma.
Seperti dikutip dari situs Medscape pada Selasa, 16 Januari 2018, dokter kemudian mengobati dengan memberikan obat antiviral koktail.
Dokter anak di Children's Hospital of Wisconsin, Rodney Willoughby, mengatakan, obat ini tidak hanya berguna mengobati rabies saja, tapi juga bisa diberikan pada pasien Ebola.
Advertisement
Kegunaan Pengobatan Rabies Jenis Ini
Pengobatan rabies yang diperoleh Ryker bertujuan membangun sistem kekebalan tubuh pasien.
"Intinya, kami memberikan kesempatan lebih banyak pada pasien untuk melawan virus mereka sendiri," kata Willoughby.
Respons kekebalan tubuh yang dibangun pasien sendiri akan lebih efektif. Ini satu-satunya pengobatan terkait dengan pemulihan infeksi rabies pada orang yang belum divaksinasi.
Pejabat kesehatan setempat mengatakan, kemungkinan bertahan hidup dari rabies sangat buruk. Bagi siapa saja yang terkena gigitan binatang liar, seperti kelelawar harus mendapatkan bantuan medis segera.