Perawat Pelaku Pelecehan Seksual Bisa Dicabut Izin Praktiknya

Perawat terduga pelaku pelecehan seksual pada pasien rumah sakit di Surabaya beberapa waktu lalu terancam mendapat sanksi

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jan 2018, 11:17 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2018, 11:17 WIB
[Bintang] Pasien Pelecehan Seksual
Seorang pasien wanita mendapatkan pelecehan di rumah sakit. (Sumber Foto: Instagram/thelovewidya)

 

Liputan6.com, Jakarta Perawat terduga pelaku pelecehan seksual pada pasien rumah sakit di Surabaya beberapa waktu lalu terancam mendapat sanksi berupa pemecatan dari organisasi bila terbukti bersalah.

"Ada sanksi etika. (Sanksi terberat) pemecatan sebagai anggota yang diikuti usulan pencabutan izin ke pemerintah daerah pemberi izin," ujar Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI ), Harif Fadhillah, SKp., SH, seperti dikutip dari Antara, Kamis (26/1/2018)

Harif mengatakan saat ini PPNI sudah meminta Majelis Kehormatan Etika Keperawatan (MKEK) pusat dan provinsi untuk menelusuri kasus ini.

Bila memungkinkan, kata dia, MKEK akan menggelar sidang etik untuk kasus ini.

"Kami punya pedoman penyelesaian etika. Termasuk dimungkinkan di sidang etik oleh MKEK. Kami sudah minta MKEK pusat dan provinsi untuk telusuri dan konfirmasi peristiwa ini," kata Harif.

Belum lama ini, beredar video seorang pasien perempuan di sebuah rumah sakit di Surabaya yang mengaku mendapatkan pelecehan seksual oleh seorang perawat laki-laki.

Dalam video yang diunggah seorang berinisial W beberapa waktu lalu melalui akun Instagramnya itu, tampak seorang perempuan yang sedang duduk menangis. Dia meminta perawat itu mengakui perbuatannya.

"Kamu ngaku dulu apa yang kamu perbuat. Kamu pegang payudara saya, kamu remas-remas dua sampai tiga kali, ngaku," kata perempuan itu dalam video. (Lia Wanadriani Santosa)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya