Liputan6.com, Jakarta Banyak suplemen diet yang mengklaim bisa membantu Anda mendapatkan bentuk tubuh ideal atau menurunkan berat badan. Benarkah seperti itu?
Beberapa sumber baru dari National Institutes of Health meringkas apa yang diketahui tentang keamanan dan efektivitas suplemen terpopuler, yang diumumkan pada 24 Januari 2018.
Baca Juga
Misalnya, NIH telah mengumpulkan lembar fakta tentang ramuan dalam suplemen olahraga, yang sering diklaim oleh produsen dapat meningkatkan kekuatan atau daya tahan pengguna, atau membantu mereka mencapai sasaran kinerja mereka lebih cepat.
Advertisement
"Suplemen diet yang dipasarkan untuk olahraga dan kinerja atletik tidak dapat menggantikan pola makan yang sehat, tapi beberapa mungkin memiliki nilai untuk jenis aktivitas tertentu," ujar Direktur Kantor Suplemen Diet (ODS) di NIH, Paul Coates.
"Orang lain sepertinya tidak memiliki pengaruh, dan beberapa (suplemen) bahkan mungkin berbahaya," kata dia menambahkan.
Â
Suplemen Diet
Dari lusinan fakta yang menyebutkan suplemen olahraga, apakah Anda terpikir untuk mencoba creatine? Lembar fakta mengatakan bahwa suplemen ini dapat membantu dengan meningkatkan energi sesaat pada aktivitas intensitas tinggi seperti berlari atau mengangkat beban, tapi tidak dengan latihan ketahanan seperti berenang.
Di sisi lain, antioksidan seperti vitamin C dan E tampaknya tidak membantu memperbaiki penampilan, karena hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk kesehatan secara keseluruhan, kata NIH.
Fakta kedua mencakup suplemen penurun berat badan. Meskipun suplemen ini populer, ada sedikit bukti bahwa mereka benar-benar bekerja, dan beberapa bahkan bisa berbahaya.
"Orang mungkin tidak tahu bahwa banyak produsen suplemen penurun berat badan tidak melakukan penelitian pada manusia untuk mengetahui apakah produk mereka bekerja dan aman," kata Direktur Program Komunikasi ODS, Anne Thurn, dikutip dari situs Livescience pada Sabtu, 27 Januari 2018.
Kromium, misalnya, dapat membantu menghilangkan sedikit berat badan dan lemak tubuh dan aman. Namun ramuan lain, keton raspberry, belum cukup dipelajari untuk mengetahui apakah aman atau efektif, menurut lembar fakta.
Konsumen harus ingat bahwa banyak suplemen mengandung lebih dari satu bahan, dan kombinasi ini sering kali tidak dipelajari untuk keamanan dan efektivitasnya, kata agensi tersebut.
"Kami mendorong orang untuk berbicara dengan penyedia layanan kesehatan mereka untuk mendapatkan saran tentang suplemen makanan dan mengunjungi situs web BPO untuk mempelajari informasi berharga tentang produk ini," kata Coates.
Jadi, berhati-hatilah dalam memilih suplemen. Karena tidak semua suplemen dibutuhkan oleh tubuh, yang akhirnya hanya akan membahayakan jika tetap dikonsumsi.26 Jan 2018, 15:50 WIB
Advertisement