Menkes: Ada 10 Daerah Rawan KLB Campak di Papua

Nila mengatakan dia sempat mengetahui ada beberapa daerah belum mendapatkan imunisasi, sehingga rawan KLB campak

oleh Aretyo Jevon Perdana diperbarui 30 Jan 2018, 07:00 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2018, 07:00 WIB
asmat, campak
Salah satu pasien yang dirujuk ke RSUD AGATS ( Foto : Pastor Linus Dumatubun )

Liputan6.com, Jakarta KLB Campak dan gizi buruk yang terjadi di Kabupaten Asmat hingga kini masih menyita perhatian berbagai pihak, terutama pemerintah.

Bahkan, Forum Merdeka Barat 9 membahasnya secara khusus dengan tajuk "Tantangan Kesehatan Masyarakat Papua". Salah satu pembicara dalam acara ini adalah Menteri Kesehatan RI Prof.Dr.dr. Nila Djuwita F. Moeloek, SpM (K).

Dalam paparannya, Nila menjelaskan penanganan terhadap KLB campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat masih terus dilakukan. Namun demikian, saat kunjungan ke tanah Papua, dirinya bersama staf menemukan adanya beberapa daerah yang juga berpotensi mengalami KLB.

"Ada Yahukimo, Tolikara, Pegunungan Bintang, dan beberapa daerah yang memang sulit dijangkau," sebut Nila pada wartawan, Senin (29/1/2018).

Nila mengatakan dia sempat mengetahui ada beberapa daerah belum mendapatkan imunisasi, sehingga rawan KLB. Oleh sebab itu, dia sempat mengumpulkan kepala dinas dari daerah tersebut.

"Kami perintahkan mereka untuk menyisir daerah, dan Alhamdulillah sempat membaik, tapi tetap harus dilakukan," jelas Nila.

Turut hadir sebagai pembicara pada forum ini Menteri Sosial RI Idrus Marham, Kapuspen TNI Mayjen Sabrar Fadhilah, Plt. Dirjen Pembangunan Bina Desa Kemendagri Diah Indrajari, dan Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Yanuar Nugroho. 

 

Saksikan juga video berikut ini: 


Timika punya rumah sakit bagus

Wabah Campak dan Gizi Buruk di Asmat
Dokter Spesialis anak, Letkol CKM Rachmanto, salah satu dokter perbantuan dari RSPAD Gatot Subroto yang akan membantu pasien wabah campak dan gizi buruk di Asmat. (Liputan6.com/Katharina Janur)

Selain meninjau lokasi KLB di Kabupaten Asmat, Nila F. Moeloek juga mendatangi Kota Timika, Papua. Dia mengakui rumah sakit di Timika memiliki kondisi yang lebih baik dan tenaga medis yang memadai.

"Melihat kasus ini, saya harap daerah sekitar, seperti Timika, peduli untuk turun tangan. Jangan selalu mengandalkan pusat," tutup Nila.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya