Babak Baru Kehidupan Gadis Tunagrahita Berbakat dari Pekalongan

Siapa sangka bahwa gadis tunagrahita dari Pekalongan yang sudah mewujudkan mimpinya bertemu Ivan Gunawan pernah jadi korban bully.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Feb 2018, 18:30 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2018, 18:30 WIB
Windi Setyoningsih, Seorang Tunagrahita Berbakat dari Pekalongan
Windi Setyoningsih, Tunagrahita dari Pekalongan, memamerkan sketsa busana pesta dan gaun pengantin (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Beberapa waktu lalu kamu pasti sudah dengar kabar soal gadis tunagrahita asal Pekalongan bernama Windi Setyoningsih (24), yang punya kemampuan menggambar luar biasa tapi sempat di-bully oleh teman-temannya karena selalu tinggal kelas.

Kini gadis tunagrahita itu tengah menjemput nasib barunya untuk menjadi seorang desainer seperti mimpinya. Melansir berbagai sumber, kemarin (1/2/2018) Windy bersama ayahya, Karsiden dan seorang pendamping berangkat dari Pekalongan menuju Jakarta untuk bertemu dengan desainer kondang, Ivan Gunawan.

Ya, rencananya gadis tunagrahita berbakat itu akan menunjukkan desain-desain gaun yang ia buat secara otodidak kepada Ivan Gunawan.

Sebagai bentuk apresiasi, nantinya desain milik gadis tunagrahita itu akan dipilih oleh Ivan Gunawan dan ia gunakan untuk produk kerudungnya.

Lanny Kusumastuti/Bintang.com

 Simak video menarik berikut ini:


Nasib Windi, Tunagrahita Sekarang

[Bintang] Windi Setyoningsih, Seorang Tunagrahita Berbakat dari Pekalongan
Meski Seorang Tunagrahita, Windi memiliki kemampuan menggambar luar biasa. (Sumber Foto: Facebook)

Sebelumnya, Windi pernah mengatakan jika dirinya sangat mengagumi Ivan Gunawan dan ingin bertemu dengan idolanya tersebut dan kini mimpi tersebut akan menjadi kenyataan.

Tak sampai di situ, mimpi Windi untuk menjadi seorang desainer pun sepertinya akan terwujud seiring pertemuannya dengan Ivan Gunawan yang menggunakan desain buatannya.

Menilik kehidupan Windi, setelah terpaksa meninggalkan bangku sekolah di kelas empat Sekolah Dasar, sehari-harinya ia membantu ekonomi keluarga dengan menjadi pelipat kain kasa.

"Biasanya sebelum nggambar, saya bantu ibu melipat perban kain kasa ini. Lumayan bisa bantu ibu hasilnya sehari bisa dapat Rp 7 ribu," katanya.

Setelah dirinya menyelesaikan pekerjaannya sebagai pelipat kain kasa, gadis tunagrahita ini pun menyibukkan dirinya dengan membuat desain gaun yang inspirasinya ia dapatkan dari tayangan televisi yang ditontonnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya