Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Bentuk Vagina Mempengaruhi Orgasme Wanita, Apa Benar?

Salah satu faktor suksesnya orgasme bagi wanita adalah mengenal anatomi organ intimnya, yaitu vagina.

oleh Aretyo Jevon Perdana diperbarui 26 Feb 2018, 22:00 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2018, 22:00 WIB
Hubungan Seks Hubungan Intim
Bentuk vagina wanita mempengaruhi kemampuan orgasmenya(iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Bagi kebanyakan pasangan, orgasme atau titik puncak kepuasan merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai dari hubungan seks. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasangan mencapai titik puncak, salah satunya yaitu mengenal anatomi atau organ intim.

Dilansir Step to Health, Senin (26/2/2018), studi dari University of Emory di Amerika Serikat menyebutkan bentuk vagina menjadi salah satu faktor kuat seorang wanita dalam mencapai orgasme. Adapun jarak antara vagina dan klitoris pun menentukan rangsangan, apakah mampu membuat Anda melayang.

Penelitian tersebut juga menyebutkan jika vagina yang berukuran 2.5 cm atau kurang dari klitoris, orgasme akan mudah dicapai melalui penetrasi. Hal ini lantaran gesekan yang terjadi membuat klitoris mudah terangsang karena jaraknya yang dekat.

Namun demikian, jika vagina terletak berjauhan dengan klitoris, Anda harus mendapatkan stimulasi tambahan untuk mencapai orgasme. Oleh sebab itu, klitoris juga harus mendapat stimulasi sembari melakukan penetrasi, agar orgasme terasa begitu nikmat dan menggetarkan.

 

Saksikan juga video berikut ini :

Orgasme dapat membuat Anda tertidur lelap

Inilah Tipe Pria Ideal yang Pasti Membuat Wanita Manapun Orgasme
Ketika berhasil mencapai orgasme, Anda akan dapat tertidur lelap. (iStockphoto)

Tak hanya berbicara soal kenikmatan, dengan mencapai orgasme, diyakini Anda akan hidup lebih sehat. Hal ini karena orgasme dapat membuat Anda lebih mudah mendapatkan tidur yang berkualitas.

Ketika Anda mencapai orgasme, tubuh Anda akan memproduksi hormon oksitosin, endorfin, dan prolaktin. Ketiga hormon tersebut menimbulkan efek sedatif yang membantu Anda tertidur lelap.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya