Badan Lemas Disertai 9 Gejala Ini, Waspada Penyakit Mematikan

Anda perlu waspada apabila di saat badan terasa lemas disertai dengan sembilan gejala berikut ini

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Mar 2018, 08:00 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2018, 08:00 WIB
Ilustrasi Tubuh Lemas (iStockphoto)
Jangan Sepelekan Rasa Lelah yang Membuat Tubuh Lemas (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Badan lemas merupakan salah satu keluhan yang sangat umum terjadi. Rasa lemas, mudah lelah, tidak bergairah adalah beberapa gejalanya. Kondisi ini menjadi musuh bagi para pekerja karena sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan berdampak pada produktivitas kerja.

Ada banyak faktor penyebab badan lemas, antara lain kelelahan fisik, bekerja lembur, kurang istirahat, stres psikologis, hingga berbagai penyakit tertentu seperti anemia.

Banyak orang menganggap sepele badan lemas dan beranggapan keluhan akan berkurang dengan sendirinya setelah tidur cukup dan makan makanan bergizi atau minum suplemen.

Celakanya, tak banyak yang tahu bahwa badan lemas juga bisa menjadi pertanda suatu kondisi yang berbahaya bahkan mengancam nyawa. Penyebab badan lemas yang dapat mengancam nyawa meliputi:

1. Dehidrasi (kekurangan cairan) dan syok hipovolemik (penurunan tekanan darah akibat kurang cairan)

Komponen terbesar dalam tubuh manusia adalah air. Bila tubuh kekurangan cairan, maka akan mengalami dehidrasi. Pada kondisi kekurangan cairan yang sangat berat, bisa menyebabkan penurunan tekanan darah.

Kondisi yang dapat menyebabkan dehidrasi, antara lain muntah, diare, infeksi virus demam berdarah, dan penyakit infeksi lainnya.

2. Hipoglikemia (kekurangan gula dalam darah)

Hipoglikemia berat adalah kondisi ketika gula darah sangat sedikit. Hal ini terutama terjadi pada pengidap diabetes dan kekurangan zat gizi. Salah satu tanda awal dari hipoglikemia adalah badan lemas, dan bila tidak ditangani dengan tepat dan cepat dapat berakibat fatal.

 

Ilustrasi Tubuh Lemas (iStockphoto)
Ada Sejumlah Hal dari Rasa Lemas yang Dapat Dijadikan Tanda Anda Sedang Mengalami Penyakit yang Lain (iStockphoto)

3. Stroke

Banyak yang mengira gejala utama stroke adalah sakit kepala hebat. Padahal, badan lemas juga bisa jadi salah satu gejala awal dari stroke, terutama strok yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah.

Selain badan lemas, biasanya pasien juga mengalami kelemahan tubuh dan perubahan cara berbicara.

Serangan jantung Tak hanya nyeri dada, badan lemas pun bisa menjadi salah satu tanda awal serangan jantung. Hal ini terutama dialami oleh pasien usia lanjut (> 65 tahun) dan penderita tekanan darah tinggi atau penyakit gula.

4. Gangguan keseimbangan elektrolit

Mereka yang mengalami gangguan keseimbangan elektrolit akibat muntah-muntah atau diare, dapat mengalami gejala badan lemas. Bila gangguan elektrolit sangat berat, bisa menyebabkan pingsan dan hilang kesadaran.

Klik Dokter/dr. Sepriani Timurtini Limbong

 

Badan Lemas Dapat Mengancam Jiwa

Ilustrasi Tubuh Lemas (iStockphoto)
Begini cara mengetahui badan lemas yang dialami dapat mengancam nyawa atau tidak (iStockphoto)

Lantas, bagaimana cara mengetahui badan lemas yang dialami dapat mengancam nyawa atau tidak? Bila badan lemas yang dialami disertai gejala-gejala di bawah ini, maka Anda perlu waspada. Gejala-gejala tersebut adalah:

1. Tangan dan kaki terlihat pucat dan teraba dingin

2. Tangan dan kaki terasa gemetar disertai keringat dingin

3. Pusing, perasaan “melayang” (dizziness)

3. Rasa kantuk yang hebat

4. Pandangan kabur

5. Jantung terasa berdebar-debar

6. Nyeri dada, terutama di sebelah kiri menjalar hingga ke lengan kiri. Nyeri dada biasanya terasa seperti terbakar atau tertindih benda berat.

7. Bicara lebih lamban dan menjadi pelo

8. Kelemahan anggota tubuh satu sisiKram di anggota tubuh, umumnya di kaki

9. Kejang hingga penurunan kesadaran

Saat mengalami badan lemas disertai gejala-gejala tersebut, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Pada umumnya, kondisi-kondisi tersebut dapat diatasi hingga tuntas bila didiagnosis sesegera mungkin dan mendapat penanganan yang tepat.

Namun, bila tidak, tak jarang penyakit tersebut berdampak fatal hingga menyebabkan kematian.

[RS/ RVS]

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya