Dear Mom, Jangan Kelabui Anak yang Kepo soal Organ Reproduksinya

Sampaikan pemahaman reproduksi pada anak sejak dini. Jangan pernah sungkan memberi tahu apa itu penis dan vagina.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Mar 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2018, 19:00 WIB
Wanita, Inilah Kehebatan Organ Intim Anda yang Jarang Disadari
Ternyata organ intim wanita memiliki kehebatan yang mungkin sangat jarang disadari oleh para wanita itu sendiri. (Foto: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Menyampaikan pemahaman tentang organ reproduksi pada anak sejak dini penting untuk memproteksi anak dari ancaman kekerasan seksual, kata praktisi pendidikan usia dini.

Praktisi pendidikan anak usia dini yang juga pendiri Montessori Haus Asia, Rosalynn Tamara, mengatakan di Jakarta, Senin, anak di bawah tiga tahun perlu mengenali organ reproduksi dengan nama sebenarnya.

"Harus disampaikan sejak dini nama organnya, penis dan vagina. Kita merasa agak kurang nyaman karena kita tidak terbiasa. Itu hanya sebuah nama, konotasi hanya paradigma kita," kata Rosalynn.

Dengan dikenali alat reproduksi dengan nama sebenarnya, anak tidak akan asing dan tidak merasa aneh dengan sebutan tersebut. Selanjutnya ketika anak sudah berusia di atas tiga tahun orang tua bisa menceritakan tentang apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan dengan alat reproduksinya.

"Karena apa sih tujuannya mengenal alat reproduksi itu? Pertama agar bisa dia jaga sesuai dengan fungsinya, dan tidak ada satu pun yang bisa melewati teritori itu," jelas Rosalynn, seperti dikutip dari AntaraNews, Senin, (19/3/2018)

 

Simak juga video menarik berikut:

 

Bukan Tabu, Anak Harus Tahu Organ Reproduksinya

20151102-Ilustrasi Sperma atau Sel Reproduksi Laki-laki
Ilustrasi Sperma atau Sel Reproduksi Laki-laki. (iStockphoto)

Dia mengakui bahwa saat ini kebanyakan orang tua di Indonesia merasa tabu dalam memberikan pemahaman tentang reproduksi kepada anak. Bahkan beberapa orang tua mengganti nama alat reproduksi dengan sebutan lain yang cenderung bergurau.

Menurut Rosalynn, hal tersebut hanya akan membawa perilaku gurauan pada anak tentang organ reproduksinya seiring ia tumbuh besar.

(Aditya Ramadhan/AntaraNews)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya