Liputan6.com, Jakarta Alergi yang dialami, sepert hidung berair, bersin, dan mata gatal mungkin mengganggu kenyamanan tidur malam. Gejala alergi ini bahkan bisa membuat Anda nyaris tidak tidur.
Baca Juga
Advertisement
"Alergi gejala sebenarnya bisa memburuk di malam hari," kata Purvi Parikh, ahli alergi dan imunologi Allergy & Asthma Network and Allergy & Asthma Associates of Murray Hill di New York City, Amerika Serikat, dikutip dari Time, Jumat (30/3/2018).
Ada beberapa hal penyebabĀ alergi jadi semakin buruk saat malam hari.
Posisi tidur berbaring
Posisi tidur dengan berbaring memungkinkan segala sesuatu di hidung (cairan) terasa menetes ke tenggorokan. Batuk, mengi (napas berbunyi), dan kesulitan bernapas juga akan dialami.
Manjakan diri Anda dengan beberapa bantal tambahan. Cara ini mengurangi gejala alergiĀ seperti pilek saat Anda tidur.
Ā
Ā
Simak video menarik berikut ini:
Kamar tidur penuh tungau dan jamur
"Alergi mungkin terasa lebih buruk di malam hari. Kebanyakan orang alergi terhadap hal-hal di kamar tidur mereka," kata Parikh.
Hal-hal yang membuat alergi bisa jadi tungau yang ada di bantal, kasur dan jamur yang tumbuh di dinding rumah.
"Kamar tidur cenderung menjadi ruang yang paling alergen (zat yang menyebabkan alergi) di rumah," kata Dr David Rosenstreich, direktur divisi alergi dan imunologi di departemen kedokteran Albert Einstein College of Medicine dan Montefiore Medical Center di New York.
Para ahli merekomendasikan, kamar tidur dibenahi secara teratur.
Advertisement
Hewan peliharaan tidur di kasur Anda
Bulu hewan peliharaan yang menempel di karpet atau selimut bisa jadi faktor alergi makin buruk. Bila Anda alergi pada hewan peliharaan, tidur bersama di satu ranjang tidak menguntungkan.
Parikh menyarankan, berhenti membiarkan hewan peliharaan tidur di ranjang. Ini akan membantu kurangi gejala alergi.