Perempuan yang Sudah Hipertensi Sebelum Hamil Berisiko Keguguran

Bagi perempuan yang mengalami hipertensi, sebaiknya berhati-hatilah dalam mempersiapkan kehamilan. Hal ini karena perempuan hamil yang memiliki riwayat hipertensi berisiko besar mengalami keguguran.

oleh Aretyo Jevon Perdana diperbarui 10 Apr 2018, 08:00 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2018, 08:00 WIB
Tekanan darah (Foto: iStockphoto)
Perempuan yang memiliki hipertensi sebaiknya berhati-hati ketika akan hamil. Hal ini karena hipertensi bagi perempuan hamil berisiko menyebabkan keguguran (Foto: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah penelitian baru menemukan perempuan yang memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi sebelum hamil berisiko lebih tinggi keguguran. Hal ini menunjukkan kehamilan menjadi salah satu hal yang harus dipersiapkan, terutama kondisi fisik.

Dilansir dari New York Times, Senin (9/4/2018), penelitian dilakukan menggunakan data dari studi pada 1.228 perempuan yang mencoba untuk hamil kembali setelah sebelumnya mengalami keguguran. Dari semua yang diteliti, sebanyak 797 perempuan berhasil hamil kembali. Namun demikian, sebanyak 188 perempuan, atau hampir seperempatnya, mengalami keguguran kembali.

Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti tidak menemukan hubungan antara tekanan darah dan kemampuan untuk mendapatkan kehamilan. Namun demikian, melihat faktor lain seperti merokok, berat badan, status pernikahan, pendidikan, dan sebagainya, peneliti menemukan setiap peningkatan 10 poin diastolik, atau angka bawah pada tekanan darah, risiko keguguran meningkat sebanyak 17 persen.

Keguguran memang disebabkan oleh banyak hal. Beberapa karakteristik hipertensi seperti peradangan dan kerusakan pembuluh darah, dapat menjadi faktor penyebab terjadinya keguguran.

Ahli epidemiologi dari National Institutes of Health sekaligus peneliti utama, Carrie J. Nobles, mengungkapkan penelitian yang dilakukannya bersifat observasional dan tidak dapat menunjukkan adanya sebab akibat dari hipertensi dan keguguran. Namun demikian, Nobles mengatakan, selain keguguran, hipertensi dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

 

Saksikan juga video berikut ini :

Makanan yang dapat atasi masalah hipertensi

Merlion Frappuccino, Minuman Susu yang Segar dan Kaya Manfaat
Susu skim dapat membantu atasi hipertensi. (iStockphoto)

Tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat menimbulkan dampak buruk bagi tubuh, antara lain penyakit jantung, ginjal, stroke, dan keguguran, seperti yang sudah dijelaskan. Menurunkan tekanan darah dapat dilakukan dengan pola makan sehat.

Mengutip dari Healthline, Senin (9/4/2018), berikut adalah daftar makanan yang dapat Anda konsumsi guna menurunkan tekanan darah.

1. Sayuran hijau

Sayuran hijau mengandung kalium, yang dapat membantu ginjal menyingkirkan lebih banyak sodium melalui urin. Hal ini dapat membuat tekanan darah Anda menurun.

Beberapa sayuran hijau yang dapat Anda konsumsi yaitu selada air, kubis, lobak hijau, sawi, dan bayam.

2. Susu skim dan yogurt

Susu skim dan yogurt merupakan salah satu sumber kalsium dan rendah lemak. Kandungan tersebut merupakan elemen penting dalam menurunkan tekanan darah.

Menurut American Heart Association, wanita yang mengonsumsi lima atau lebih porsi yogurt dalam seminggu akan mengalami penurunan risiko hipertensi sebanyak 20 persen.

3. Oatmeal

Oatmeal merupakan salah satu makanan berserat tinggi, rendah lemak dan rendah sodium. Hal ini sangat berguna dalam menurunkan berat badan. Oatmeal sangat baik dikonsumsi saat sarapan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya